Lompat ke konten
Kategori Home » Kehutanan » Halaman 6

Kehutanan

Ekologi dan Konsep Ekosistem

Hutan sebagai sumberdaya alam yang terbarui merupakan suatu sistem ekologis yang kompleks yang sering disebut sebagai ekosistem. Untuk mempelajari atribut fungsional suatu sumberdaya hutan, maka perlu diawali dengan pengetahuan tentang ekologi dan konsep ekosistem yang secara rinci tentunya sudah dimulai sejak mengambil mata kuliah Ekologi Hutan.

Selengkapnya »Ekologi dan Konsep Ekosistem

Tingkat Perputaran Piutang (Receiveable Turnover) Dan Budget Pengumpulan Piutang (Receiveable Collection Budget)

  • oleh

Piutang sebagai elemen dan modal kerja selalu dalam keadaan berputar. Periode perputaran atau periode terikatnya modal dalam piutang adalah tergantung kepada syarat pembayarannya. Makin lunak atau makin lama syarat pembayaran, berarti makin lama modal terikat pada piutang, yang ini berarti bahwa tingkat perputarannya selama periode tertentu adalah makin rendah. Tingkat perputaran piutang (Receivable turnover) dapat diketahui dengan membagi jumlah credit sales selama periode tertentu dengan jumlah rata-rata piutang (average receivable).

Selengkapnya »Tingkat Perputaran Piutang (Receiveable Turnover) Dan Budget Pengumpulan Piutang (Receiveable Collection Budget)

Penilaian Resiko Kredit Dan Penyaringan Para Langanan

  • oleh

Resiko kredit adalah resiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan kepada para langganan kita. Sebelum perusahaan memutuskan untuk menyetujui permintaan atau penambahan kredit oleh para langganan perlulah kita mengadakan evaluasi resiko kredit dan para langganan tersebut. Untuk menilai resiko kredit, kredit manager harus memepertimbangkan berbagai faktor yang menentukan besar kecilnya kredit tersebut. Pada umumnya bank atau perusahaan dalam mengadakan penilaian resiko kredit adalah dengan memperhatikan 5 C.

Selengkapnya »Penilaian Resiko Kredit Dan Penyaringan Para Langanan

Pengaplikasian Analisis Break Even Point (BEP) Dalam Unit Perusahaan Hutan

  • oleh

Dari segi kelestarian hutan, besarnya produksi telah diatur secara lestari dalam RKT-RTT. Jatah RKT-RTT merupakan batas maksimal produksi yang diperbolehkan. Persoalannya adalah pada keuntungan atau dengan pertingkat produksi berapa perusahaan akan memperoleh ataan lain harus diketahui lebih dulu berapa BEPnya.

Selengkapnya »Pengaplikasian Analisis Break Even Point (BEP) Dalam Unit Perusahaan Hutan

Bahan Pengawet Kayu dengan Larut Air

  • oleh

Bahan pengawet kayu dengan larut air yaitu bahan pengawet yang dalam penggunaannya diperlukan air sebagai pelarutnya. Bahan pengawet ini terdiri atas 4 golongan: golongan TCA (Tembaga-Chrom-Arsen) yaitu bahan pengawet yang mengandung tembaga, chrom dan arsen, golongan TCB (Tembaga-Chrom-Boron), golongan TCF Tembaga-Chrom-Fluor) dan golongan BFCA (Boron-Fluor-Chrom-Arsen). Nama nama bahan pengawet dalam perdagangan, komposisi dan bentuk formulasinya disaj ikan pada tabel berikut. Dari keempat golongan di atas hanya golongan TCA saja yang tahan terhadap pencucian, sedangkan lainnya agak tahan terhadap pencucian.

Selengkapnya »Bahan Pengawet Kayu dengan Larut Air