Hutan sebagai sumberdaya alam yang terbarui merupakan suatu sistem ekologis yang kompleks yang sering disebut sebagai ekosistem. Untuk mempelajari atribut fungsional suatu sumberdaya hutan, maka perlu diawali dengan pengetahuan tentang ekologi dan konsep ekosistem yang secara rinci tentunya sudah dimulai sejak mengambil mata kuliah Ekologi Hutan.
Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang berkaitan dengan distribusi, kelimpahan dan produktivitas organisme hidup, interaksi antar organisme satu sama lain dan juga interaksi dengan lingkungan fisiknya. Berkembangnya ilmu ekologi disebabkan karena suatu pertumbuhan kesadaran akan adanya saling berhubungan (interrelatedness) antara organisme hidup dengan lingkungan fisiknya tersebut. Kesadaran ini pertama kali terjadi pada para ahli ilmu tanah dan silvikultur. Sebagai ilmu pengetahuan, masyarakat sering menilai ilmu ekologi tidak bermoral. Informasi ekologi mestinya digunakan sebagai bantuan untuk merumuskannilai keputusan tertentu oleh masyarakat, namun mereka lebih suka menggunakan pertimbangan sosial dibanding kriteria ekologis.
Untuk memahami peranan ekologi sebagai landasan berpijak masyarakat dalam mengelola sumberdaya terbarui, maka perlu mengerti pengetahuan dasar mengenai tingkatan organisme biologis (dart mulai tingkatan bawah molekul sampai yang paling kompleks biosfir) dan tingkatan integrasi biologis (sebagai tingkatan biologi yang sesungguhnya). Ilmu pengetahuan ekologi memiliki beberapa sub-divisi yang masingmasing berasosiasi dengan tingkatan organisasi biologi yang berbeda, yaitu:
1). Studi tentang sejarah hidup dan respon terhadap lingkungan dari suatu individu atau spesies tunggal adalah sering disebut sebagai AUTECOLOGY. Contoh: sejarah kehidupan burung elang, kebutuhan pakan satwa rusa, atau toleransi anakan pohon pious terhadap suhu.
2). Studi tentang kelimpahan, distribusi, produktivitas, dan atau dinamika suatu kelompok organisme dengan tipe yang sama (suatu populasi spesies tunggal) disebut sebagai EKOLOGI POPULASI. Contoh: suatu pengamatan terhadap kompetisi cahaya dan hara di dalam suatu hutan tanaman pious; peranan penyakit dalam proses pengendalian serangan hama pada pohon; tingkat pertumbuhan dan kematian individu pada populasi ikan salmon.
3). Studi yang berkaitan dengan diskripsi dan kuantifikasi beberapa aspek pada suatu kumpulan spesies yang berbeda secara alami digolongkan ke dalam EKOLOGI KOMUNITAS. Contoh: klasifikasi, dan pemetaan tipe hutan; studi perubahan komunitas tumbuhan dan hewan sepanjang waktu di suatu kawasan. Kadang-kadang ekologi populasi an ekologi komunitas secara bersama-sama disebut sebagai SYNECOLOGY.
4). Studi tentang komunitas biotik dan lingkungan abiotiknya digolongkan dalam EKOLOGI EKOSISTEM. Awalnya mungkin studi deskriptif seperti dalam klasifikasi dan pemetaan tipe ekosistem yang berbeda. Hal itu dapat juga fungsional, misalnya studi hubungan timbal balik antara komunitas tumbuhan dan tanah, atau mekanisme distribusi hara dan energi di dalam dan gerakannya melalui ekosistem. Berdiskusi mengenai konsep ekosistem, maka ada beberapa alternative difinisi, a.l. suatu ekosistem adalah setiap sistem yang tersusun atas proses fisik, kimiawi dan biologis yang aktif di dalam setiap unit ruang dan waktu. Definisi lainnya, suatu ekosistem adalah sistem fungsional yang mencakup sebuah gabungan organisme yang saling berinteraksi dengan lingkungannya, yang bertindak pada mereka dan yang padanya mereka bertindak. Definisi yang lebih luas yaitu setiap unit yang mencakup seluruh organisme (yaitu komunitas) di dalam suatu kawasan tertentu yang berinteraksi dengan lingkungan fisiknya sehingga aliran energi membentuk struktur trofik yang nyata, keanekaragaman biotik, dan sikius bahan organik.
Referensi : Universitas Gadjah Mada