a. Dasar-dasar pemrograman Model White
Menurut White: progaming is getting ready for design, yang berarti bahwa pemrograman memberi kesiapan untuk disain. Selanjutnya dapat dibedakan antara pemrograman dengan disain kaitannya terhadap bentuk arsitektur al, yaitu : pemrograman menuju pada fakta-fakta, kondisi dan pertimbangan yang mempengaruhi dan menentukan bentuk, sedangkan disain mengarah pada pembuatan bentuk. Jadi disini jelas bahwa kegiatan pemrograman terpisah dari kegiatan disain.
Menurut White, kegiatan pemrograman dibagi menjadi tiga, yaitu: Preprogramming, Programmiyaitu: Preprogramming, Programmi 1981, h Im .41)
Kegiatan Preprogramming meliputi :
1) Merumuskan dan sepakat dengan klien mengenai proses, Peraturan-peraturan dasar dan tanggapan-tanggapan.
2) Mengkonfirmasi klien tentang program kebutuhan yang memuaskan.
3) Mengumpulkan, mengorganisasi meninjau dan memeriksa pekerjaan poyek sebelumnya.
4) Mendefinisikan irlformasi yang diperlukan untuk program tambahan.
5) Menentukan dengan kl.ien siapa yarlg akan memberi informasi.
6) Mengumpulkan informasi yang tergantung dan menyusun urutannya.
7) Membentuk Tim Pemrograman dan mengarahkan anggota pada proses yang diikuti dan tanggapan-tanggapan.
8) Menjadwal tahapan pekerjaaan.
Kegiatan Programming meliputi :
1) Mengumpulkan informasi.
2) Menganalisis, mengevaluasi, mengkoreksi dan mengorganisasi informasi.
3) Mendokumentasi hasil.
4) Menyampaikan informasi pada sumber-sumber untuk meninjau kembali dan meminta persetujuan.
5) Meninjau kembali hasil yang disetujui dengan adininistrasi klien. ,
6) Menguji kebutuhan ruang terhadap anggaran belanja.
7) Mengulangi kernbali informasi ruang yang diperkenankan ke sumber-sumber bila perlu.
8) Menggali maksud-maksud disain dan perencanaan.
9) Meninjau asumsi perencanaan dengan klien
10) Membuat persepsi sebagai pengarah untuk disainer.
11) Merancang alternatif konsep-konsep organisasional untuk bangunan. 12).Meninjau program keseluruhan dengan klien.
Kegiatan Post programming meliputi :
1) Memproduksi dokumen pemrograman.
2) Mendistribusikan dokumen seperti yang dibutuhkan.
3) Memberikan presentasi pada program yang layak.
4) Membuat transisi untuk disain skematis
Menurut White, 1972, seperti diadopsi Wade, 1979, dalam tulisannya yang berjudul Pemrograman Arsitektur yang disunting Snyder, 1985 (terjemahan, hlm. 276-277), permintaan-permintaan informasi program meliputi: orang, tujuan, , perilaku , fungsi dan obyek, yang masing-masing mempunyai rincian informasi yang mendetail. Selengkapnya dapat dilihat pada label berikut :
Sedangkan hasil dari pemrograman model White berupa program report yang berisi
(Palrner, 1981, hlm. 174) :
PENDAHULUAN
– Partisipan
– Diskripsi Proyek
– Sejarah Proyek
– Definisi-definisi
– Metoda-metoda
ANALISIS PROYEK
– Anggaran
– Jadwal
– Filosofi
– Hubungan Masyarakat
– Analisis Perwakilan
– Parkir dan Kendaraan
– Ringkasan Kebutuhan Ruang
– Analisis Ruang Anggaran
– Permasalahari Fungsional
-Personalia
-Pertumbuhan dan
– Perubahan
-Tapak
-Persepsi-persepsi
B. Aanalisis perbandingan antara MODEL WHITE dengan MODEL PENA
b.1. Persamaan
Dua metoda atau model pemrograman diatas dapat dikatakan bahwa musing- masing rnernpunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu keduanya rnerupakan kegiatan yang bertuj uan untuk menyajikan informasi yang dibutuhkan disainer tentang kebutuhan dan persyaratan disain fasilitas yang mengakomodasi kebutuhan klien, terutarna pada :
– kedudukan programming terpisah dengan designing;
– proses / prosedur penyusunan program, mulai dari persiapan sarnpai dokumentasi akhir.
c . Kedudukan Programming dan Designing :
-menurut Pena, kaitannya dengan masalah arsitektura:
Persamaan proses / prosedur pemrograman mode Pena dan White dapat dilihat pada tabel perbandingan berikut.
C.PERBANDINGAN PROSES PROGRAMMING
D. Perbedaan antara pemrograman model Pena dengan White
Perbedaan antara pemrograman model Pena dengan White tampak pada
pengelompokan informasi yang dibutuhkan dan hasil programnya.
a. Pengelompokan Informasi
Informasi yang diperlukan pada pemrograman model Pena dikelompokan berdasarkan matrik/indeks informasi yang dibentuk dari proses lima langkah : menentukan tujuan-tujuan, mengumpulkan dan menganalisis fakta-fakta, menggali dan menguji konsep-konsep, menetapkan kebutuhan-kebutuhan dan menyatakan rlsalah yang dioperasikan terhadap terhadap pertimbangan: bentuk, fungsi, ekonomi, waktu dan energi. Pertimbangan terakhir, energi,
· ditambahkan sebagai elemen ke lima pada publikasi tahun 1978 ( Palmer, 1985,
hlm. 39)
Fungsi | Bentuk | Ekonomi | Waktu | Energi | |
Tujuan | |||||
Fakta | |||||
Konsep | |||||
Kebutuhan | |||||
Masalah |
Isi.dari masing-masing bagian dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan pemrograman model White, seperti telah diungkap dimuka, materi informasi yang diperlukan dikelompokkan dalam hagian-bagian yang, penelitiannya membutuhkan pemusatan perhatian pada disiplin profesi tertentu ( Snyder, 1985, hlm. 284) :
b. Hasil Program
Hasil pemrograman model Pena berupa ekstrak program yang disusun berdasarkan proses lima langkah terhadap empat pertimbangan arsitektural yaitu berupa matriks atau indeks informasi, yang berakhir dengan suatu pernyataan masalah.
Scdangkan hasil pemrograman model. White berupa laporan program yang berisi pendahuluan dan Analisis Proyek yang berakhir dengan persepsi-persepsi yang berupa sketsa-sketsa sebagai arahan uniuk memperjelas komunikasi dengan klien maupun perancang. Contoh persepsi dapat dilihat pada lampiran.
Perbandingan hasil pemrograman model Pena dan White dapat dilihat pada tabel
berikut.
E. PERBANDINGAN HASIL PROGRAMMING
MODEL WHITE | MODEL PENA |
(Palmer, 1981, hlm.174) | (Pena, dkk., 1977, hlm. 171-172 |
EKSTRAK | |
PROGRAM REPORT | PROGRAM |
Berisi : | 1. TUJUAN /SASARAN |
PENDAHULUAN | – Sasaran Proyek |
– Partisipan | – Misi |
– Diskripsi Proyek | – Sasaran dan Tujuan |
– Sejarah Proyek | – Kebijaksanaan |
– Definisi-definisi | – Sasaran Operasional |
– Metoda-metoda | 2. FAKTA |
ANALISIS PROYEK | – Proyeksi statistik |
– Anggaran – Jadwal | – Kebutuhan Staf – Gambaran Pemakai | |
– Filosofi | – Evaluasi fasilitas yang ada | |
– Hubungan Masyarakat | – Analisis Tapak | |
– Analisis Perwakilan | 3. | KONSEP |
– Parkir dan Kendaraan | – Stuktur Organisasi | |
– Ringkasan Kebutuhan ruang | – Ferhubungan Fungsional | |
– Analisis Ruang-Anggaran | – Prioritas | |
– Permasalahan Fungsional | – Gambaran Fungsional | |
– Personalia | – Konsep Operasional | |
– Pertumbuhan dan Perubahan | 4. | KEBUTUHAN |
– Tapak | – Kebutuhan Ruang | |
– Persepsi-persepsi | – Kebutuhan Ruang Luar | |
– Kebutuhan Parkir – Kebutuhan Lahan | ||
– Pentahapan proyek | ||
– Analisis Anggaran |
· Biaya Pembangunan Baru
5. PERNYATAAN MASALAH
– Masalah
– Masalah
Referensi : USU