Untuk mendapatkan kualitas air yang memenuhi persyaratan, pengadaan air bersih pada bangunan dapat dilakukan dengan treatment khusus. Water treatment ini didesain menurut kondisi air yang Baku dan pada alat yang lengkap dan baik akan memiliki komponen-komponen untuk menetralisir kondisi air secara fisis, kimiawi dan biologis. Treatment (pengolahan) air ini mempunyai empat tingkatan utama yang berurutan yaitu:
A. PENYARINGAN BAHAN PADAT
Dibeberapa kota besar kondisi air sungai tidak sebaik di pegunungan. Beberapa sampah padat kadang-kadang terikut. Pada treatment tahap satu ini, dilakukan penyaringan pada aliran air yang menuju treatment berikutnya. Sifat saringan bekerja secara mekanis (saringan biasa).
B. PENGENDAP LUMPUR
Pada umumnya endapan Lumpur ini dapat berbentuk dua jenis yaitu: suspensi dan larutan. Lumpur yang berbentuk larutan biasanya secara fisik mekanis dapat dipisahkan, sedangkan pada Lumpur yang bersifat koloid harus dilakukan koagulasi (penggumpalan agar Lumpur dapat mengendap). Beberapa syarat koagulasi menyangkut tingkat PH atau keasaman yang makin rendah. Pada umumnya koagulasi berlangsung jika PH koagulasi lebih besar dari 5,8 dengan demikian pada daerah-daerah yang beraliran air permukaan bersifat asam, sebelum menuju bak pengendapan pada Lumpur harus dilakukan peningkatan PH terlebih dahulu, misalnya dengan penambahan kapur. Pada tahap dua ini dilakukan pada bak pengendapan Lumpur (sedimentation tank).
C. PENAMBAHAN UDARA
Dapat dilakukan dengan berbagai cara pengudaraan (aerasi). Cara yang paling mudah adalah dengan kincir airasi atau cara pengadukan yang termasuk sistem peniupan gelembung udara ke dalam air. Penambahan udara ini bertujuan meningkatkan kondisi oksigen air yang secara otomatis meningkatkan tingkat kehidupan bagi bakteri koli ang akan memakan limbah organic terlarut datam air.
D. PENGENDAPAN LUMPUR
Setelah kandungan limbah organik dihilangkan oleh bakteri koli, maka sisanya berupa lumbur (sludge) harus diendapkan. Zat-zat yang biasa digunakan untuk menetralisir zat-zat pengganggu pada proses pengendapan Lumpur, yaitu:
- Aluminium sulfat (tawas). Menetralisir muatan yang terdapat pada Lumpur koloid. Tawas dibutuhkan antara 15-50 mg/l air.
- Kapur. Membantu proses pengendapan (koagulasi), juga digunakan untuk menaikkan derajat Ph sehingga proses berjalan dengan baik. Dibutuhkan kapur 5-15 mg/l air.
E. PROSES DESINFEKTANSI
Adalah proses untuk menghilangkan hama/bakteri yang ada dalam air. Bahan yang digunakan dapat berupa:
- Kaporit. Untuk mensterilkan / membunuh kuman dan menghilangkan baubauan, membantu filtrasi dengan menyusutkan zat-zat organik serta mencegah proses pertumbuhan lumut pada pipa-pipa resevoir.
- Chlor. Kadangkala digunakan sebagai pengganti kaporit untuk bahan sterilisasi.
Pada beberapa treatment yang dianggap vital bagi bangunan kadang-kadang ditambah dengan treatment lain (mixed treatment) untuk menjaring atau mengurangi kadar logam berat. Bahan yang digunakan adalah chelator yang disesuaikan dengan jenis logam beratnya.