Sebagian besar virus adalah sangat kecil dan dalam bentuk dewasanya (viron) dapat berdiameter antara 20 – 400nm. Karena ukurannya yang kecil, pengetahuan tentang virus baru berkembang 50 tahun yang lalu meskipun virus sudah dikenal sejak tahun 1892. Seorang botanis asal Rusia,
Dmitri lvanovsky, mempelajari penyakit tembakau yang merusak jaringan fotosintesis menggunakan sebuah filter. Usaha ini gagal. Tahun 1898, Martinus Beijerink mengulang penelitian yang sama dengan menggunakan gel agar dan hasilnya juga mengalami kegagalan. Empat puluh tahun sesudah itu (1935)
Wendell Stanley berhasil memenangkan Nobel Prize setelah berhasil mengkristalkan agen penginfeksi. Diketahui bahwa virus terdiri dan protein dan asam nukleat. Sampai tahun 1950an saat mikroskop sudah berkembang, struktur virus dapat dilihat dengan jelas.
Struktur
Ada beberapa tipe virus yaltu:
1. Virus berbentuk sferik dan berselaput (Spherical and Enveloped Viruses)
2. Virus berfilamen (Filamentous viruses)
Spherical dan Enveloped Viruses
Sebagai contoh adalah Human Immunodeficiency Virus (HIV) HIV mengandung 2 RNA untai tunggal yang identik yang berhubungan dengan protein dasar kapsid inti. Protein ini (bermuatan positif) dapat dengan mudah berinteraksi dengan asam nukleat yang bermuatan negative membentuk filamen protein inti.
Filamen ini kemudian dikelilingi oleh beberapa protein kapsid yang pada HIV berbentuk ikosahedral. Protein matriks ini berhubungan dengan lapisan pembungkus lemak, dibutuhkan ketika berinteraksi dengan sel inang.
Virus herfilamen
Sebagai contoh dalah filoviruses Kebanyakan virus tanaman berfilarnen. Panjangnya tergantung dan panjang genom. Tiap molekul protein berhubungan dengan tiap nukleotida dan helix membentuk “tabung protein” yang menjdai kabel DNA atau RNA.
Virus Mozaic tembakau adalah berfilamen.
Infeks baru
Virus bukan satu-satunya agen patogenik. Selain bakteri ada beberapa bentuk infeksi baru yang lain. Sebagai contoh adalah Viroid, Vinisoid dan Prion.
Viroids
20 sampai 25 viroid telah diidentifikasi yang umumnya menyerang tanaman. Agen patogenik ini mempunyai karakteristik lingkar RNA kovalen untai tunggal yang melakukan penggandaan di nukleolus tanaman tanpa bantuan virus pembantu ‘helper virus” Protein tidak terbentuk dan DNA viroid.
Virusoids Satelite
Mirip dengan viroid tetapi memerlukan virus pembantu untuk melakukan replikasi pada tanaman inang yang dilakukan dalam sitoplasma. Proses replikasi tergantung dan RNA ierase yang diemukan dalam sel tanaman dan tidak pada sel hewan.
Prions
Penyakit Prion seperti Creutzfeldt Jakob Disease (CJD), Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) dan Scrapie menjadi topik yang hangat akhir-akhir ini.
Penyakit ini disebabkan oleh protein yang secara normal ditemukan di otak. Protein prion yang ksi apabila sudah masuk ke otak akan mempengaruhi konformasi protein normal menjadi bentuk terinfeksi dan ini menyebabkan penyakit menyebar.
Prion dapat menyebar antar individu lewat daging yang dimakan, infeksi langsung (lewat alat operasi yang terinfeksi) dai secara genetik. Karena agen infeksi berupa protein, perubahan konformasi yang salah kemungkinan dapat terjadi pada Sel.