Lompat ke konten
Kategori Home » Sosial Politik » Teori Sosial

Teori Sosial

  • oleh

Bertitik tolak pada keadaan sosial ekonomi masyarakat Tokoh-tokoh :

ARDENE DUMONT

Teori Kapilaritas Sosial (Theory of Social Capilarity)

Scseorang cenderung untuk mencapai kedudukan tertinggi dalam masyarakat. Untuk mencapai perbaikan kedudukan sosial ekonomi, keluarga yang besar merupakan beban berat dan perintang. Alasan ini yang menyebabkan seseorang dengan sadar membuat perencanaan besarnya keluarga.

CAR – SAUNDERS

Jumlah penduduk suatu negara mencapai keadaan optimum apabila terjadi keseimbangan antara jumlah penduduk dengan produksi bahan pangan

KARL MARX – DAS CAPITAL

Pemikirannya merupakan “doktrin sosial” mengenai kependudukan :

Adanya surplus penduduk dan kemiskinan semata-mata merupakan akibat logis sistem kapitalisme. Oleh karena itu harus diatasi melalui reorganisasi sosial.

Dalam ekspansi sistem kapitalis, pertambahan penduduk secara alamiah tidak dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang sudah ada, tetapi akumulasi modal dengan cara menggantikan tenaga kerja akan menyebabkan surplus penduduk yang diperlukan untuk kelancaran sistem kapitalisme.

Surplus penduduk atau pengangguran dibagi dalam tiga kategori :

1. Mengambang (floating)

Terdiri dari sejumlah besar tenaga kerja yang tersisihkan oleh mesin maupun perubahan struktur yang terjadi dalam industri

2. Terus menerus tetap (laten)

Karena penduduk pcngolah tanah sudah berada dalam posisi untuk pindah ke kota-kota besar, terutama akibat masuknya modal ke sektor pertanian

3. Berhenti (stagnant)

Meliputi para pekerja yang pekerjaannya tidak teratur sehingga tingkat kehidupannya mencapai titik yang terendah.

MALTHUS

Menulis buku “An Essay On The Principle of Population” tahun 1798 yang merumuskan dua postulat, yaitu :

1. Masalah pangan dibutuhkan untuk hidup manuysia

2. Kebutuhan nafsu seksual antar jenis kelamin akan tetap sifatnya sepanjang masa

Jika tidak ada pengendalian, pertambahan penduduk akan lebih cepat dari pda pertambahan subsisten (pangan). Perkembangan penduduk akan mengikuti deret ukur, sedangkan perkembangan subsisten (pangan) mengikuti deret hitung, dengan interval waktu 25 tahun.

  • Tahun 1 25 50 75 100
  • Penduduk 1 2 4 8 16
  • Subsisten pangan 1 2 3 4 5

Malthus sependapat dengan LAWA OF DIMINISHING RETURN (hukum hasil lebih yang berkurang).

Bila semua tanah yang subur sudah dikerjakan, maka pertambahan jumlah makanan selama satu tahun tergantung pada peningkatan tanah yang sudah dikerjakan itu.

Faktor-Faktor yang dapat mencegah adanya kegoncangan besar antara penduduk dan kebutuhan hidup antara lain :

1. Ultimate Check / Pengendalian hakiki

Rintangan yang utama adalah gangguan-gangguan iklim dan hama yang menyebabkan pangan menjadi kurang

2. Immediate check / Pengendalian segera

Merupakan rintangn yang langsung pada kehidupan manusia, terdiri dari :

a. Possitive Check / Pengendalian positif

Senantiasa berlaku di negara berkembang, berhubungan dengan sebab-sebab kematian dan naiknya tingkat kematian, meliputi : kemiskinan, penyakit, kelaparan, perang.

b. Preventive check / Pengendalian preventif

Berlaku di negara-negara maju, merupakan pengendalian terhadap tingkat kelahiran, meliputi : pengendalian nafsu seksual, penundaan perkawinan

Kritik Terhadap Teori Malthus :

1. Malthus terlalu menekankan terbatasnya persediaan tanah dan kurang memperhatikan bahwa perbaikan teknologi pertanian seperti

penggunaan pupuk buatan, pestisida, dan irigasi yang efisien akan meningkatkan produktivitas.

2. Malthus menganggap bahwa pengontrolan kelahiran adalah merupakan tindakan yang tidak manusiawi. la juga tidak pernah meramalkan penggunaan alat-alat kontrasepsi secara meluas (Malthus menentang pembatasan kelahiran).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *