Lompat ke konten
Kategori Home » Kesehatan Masyarakat » TEORI FERTILITAS

TEORI FERTILITAS

  • oleh

Fertilitas : Jumlah kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita atau sekelompok wanita pada usia reproduktifnya

Lahir hidup (live birth) : apabila pada waktu lahir terdapat tanda-tanda kehidupan, misalnya : menangis, berteriak, bernapas, jantung berdenyut

Lahir mati (still birth) : apabila pada waktu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan (dalam demografi hal ini tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran

Fekunditas (fecundity) : kemampuan biologis wanita untuk melahirkan anak lahir hidup

Seorang wanita dikatakan subur (fekund) bila pernah melahirkan paling sedikit satu bayi hidup. Tetapi seorang wanita yang subur tidak selalu melahirkan anak, misalnya karena pengaturan fertilitas dengan abstinensi (berpantang) atau menggunakan alat-alat kontrasepsi.

TEORI TENTANG FERTILITAS

1.  Teori Ekonomi

LIEBENSTEIN

Faktor-faktor yang menentukan jumlah kelahiran anak yang diinginkan setiap keluarga sangat tergantung pada berapa banyak kelahiran yang dapat bertahan hidup (survive)

Kelahiran anak diperhatikan dari dua sisi, yaitu :

  • Nilai kegunaan

Anak dapat memberikan kepuasan atau balas jasa, membantu kegiatan keluarga dan dapat menghidupi orang tua di masa depan

  • Biaya yang dikeluarkan setiap anak

a. Biaya langsung : semua ongkos yang dikeluarkan dalam memelihara anak untuk kebutuhan sandang, pangan, kesehatan, pendidikan sampai anak mandiri

b. Biaya tidak langsung : kesempatan yang hilang untuk memperoleh pendapatan karena ada tambahan seorang anak.

2. Teori Sosial

Kingsley Davis dan Judith Blake :

Faktor Sosial Budaya mempengaruhi fertilitas melalui variabel antara

Menurut Davis dan Blake proses reproduksi seorang wanita usia subur melalui tiga tahap yaitu :

1. Hubungan seksual

2. Konsepsi

3. Kehamilan dan kelahiran

Untuk menganalisis pengaruh sosial budaya terhadap fertilitas, dapat ditinjau faktor-faktor yang berkaitan langsung dengan ketiga proses tersebut (11 variabel antara) :

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan hubungan seksual (intercourse)

A. Faktor-faktor yang mengatur dan meniadakan hubungan seksual dalam masa reproduksi :

1. Umur memulai hubungan seksual

2. Selibat permanen : yaitu proporsi wanita yang tidak pernah mengadakan hubungan seksual

3. Lamanya masa reproduksi yang hilang karena : perceraian, perpisahan, atau ditinggal pergi suami atau suami meninggal dunia

B. Faktor-faktor yang mengatur kemungkinan hubungan seksual :

4. Abstinensi sukarela/disengaja

5. Abstinensi karena terpaksa : impotensi, sakit, berpisah sementara

6. Frekuensi hubungan seksual (tidak termasuk abstinensi)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi (conception variabel)

7. Kesuburan dan kemandulan biologis yang tidak disengaja (fekunditas dan infekunditas)

8. Menggunakan atau tidak menggunakan metode-metode kontrasepsi : Faktor Sosial Dan Budaya Variabel antara Fertilitas

a. Cara kimiawi dan mekanis

b. Cara lain (metode ritme dan senggama terputus)

9. Kesuburan atau kemandulan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang disengaja, misalnya sterilisasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan dan kelahiran dengan selamat (gestation variable)

10. Kematian janin karena faktor-faktor yang tidak disengaja

11. Kematian janin karena faktor-faktor yang disengaja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *