Organisasi dapat mengurangi ketragntungannya pada lingkungannya melalui kontrol terhadap kekuatan lingkungan, terutama mengontrol perilaku yang ada dalam lingkungan itu: Sebagai misal, melakukan kontrol terhadap kekuatan lain seperti para pesaing, para pengguna produk, lembaga pemerintah, serikat buruh dan sebagainya.
Usaha untuk melakukan kontrol ini sangat membutuhkan kemampuan dan ketrampilan yang memadai untuk melakukannya. Selain itu, kreatifitas dan kemampuan untuk memilih pihak yang dapat diatur untuk tujuan itu, membangun persepsi dan opini serta melakukan pendekatan (lobby) sangat diperlukan. Jadi disini antara strategi dan taktik sangat diperlukan untuk suksesnya strategi ini.
Organisasi dalam melakukan adaptasinya terhadap lingkungan dapat menggunakan berbagai macam strategi tersebut di atas. Meskipun semua strategi di atas pada dasrnya dapat dipergunakan oleh semua organisasi, tetapi sebenarnya ada perbedaan diantara strategi tersebut. Strategi menghindari dan mengontrol lingkungan memerlukan langkah yang proaktif dibandingkan dengan strategis adaptasi terhadap lingkungan.
Organisasi yang memiliki kemampuan lebih besar memiliki kemungkinan untuk mencoba berbagai macam strategis tersebut, sedangkan pada organisasi yang memiliki kemampuan yang lemah tidak memiliki banyak pilihan terhadap strategi tersebut. Meskipun demikian, tidak ada organisasi, balk yang besar maupun yang kecil, yang dapat terbebas sepenuhnya dari pengaruh dan ketergantungannya pada lingkungan eksternalnya. Kebutuhan untuk melakukan adaptasi terhadap lingkungannya merupakan kebutuhan dasar setiap organisasi untuk tetap hidup.
Ketergantungan pada lingkungan menjadi kebutuhan bagi setiap organisasi untuk melakukan perubahan. Organisasi memerlukan perubahan komponen internalnya sebagai usaha untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan-perubahan dalam lingkungan.
Oleh sebab itu, dalam pandangan ini perubahan organisasi merupakan sesuatu yang sifatnya alamiah dan oleh karena itu pula, perubahan organisasi dapat direncanakan dan merupakan proses yang dapat dikelola.
Jika perubahan organisasi yang terjadi dalam suatu lingkungan yang penuh kepastian, misalnya perkembangan bagian atau komponen organisasi, maka hal ini dapat dilihat sebagai suatu hal yang alamiah. Sedangkan jika organisasi mengalami perubahan sebagai respon terhadap perubahan lingkungannya, maka hal ini dapat dilihat sebagai suatu proses yang dapat direncanakan.