Hal yang penting bagi peta adalah mempunyai suatu referensi yang dapat memberi petunjuk, baik dalam penggunaannya maupun untuk identifikasi biasa. Petunjuk yang dimaksud adalah :
1. Seri /Rangkaian.
Seri dari peta-peta topografi dibuat berhubungan dengan skala, misalnya
Seri 1 : 50.000 (topografi). Seri yang baru akan dibuat bila ada perubahan
secara menyeluruh dalam “gaya” (style) atau isi peta.
Contoh : 1 : 10.000 seri pertama
1 : 10.000 seri kedua, dan seterusnya
Masing-masing seri di atas mempunyai isi yang berbeda.
2. Edisi
Edisi selalu berhubungan dengan tanggal atau tahun waktu lembar peta dicetak. Kalau ada suatu revisi yang bukan menyeluruh dari peta tersebut, maka pada umumnya dinyatakan dalam edisi yang barn .
Contoh : 1 : 10.000 seri pertama, edisi pertama (1955)
1 : 10.000 seri pertama, edisi kedua (1962)
Perubahan-perubahan kecil dalam isi atau bentuk penyajian kadangkadang memberikan petunjuk mengenai edisi.
Contoh : 1 : 10.000 seri pertama, edisi pertama (tidak berwarna)
1 : 10.000 seri pertama, edisi kedua (berwarna)
3. Sistem Penomoran Lembar Peta
Penomoran lembar peta akan inemberikan petunjuk tentang kedudukan lembar peta dalam setiap seri. Pada umumnya selalu diusahakan supaya sistem penomoran ini mempunyai suatu bentuk yang seragam. Sistem tersebut dihubungkan dengan system grid, gratikul ataupun sembarang saja. Sistem penomoran ini hams jelas, hal ini akan banyak menolong terutama dalam mencari letak suatu tempat dalam lembar peta secara keseluruhan, juga dalam hubungannya dengan skala.
Contoh : Sistem grid di Indonesia
1 : 50.000 seri pertama, edisi kedua (1962), XXXIX / 38 C.
Angka XXXIX memberi petunjuk tentang nomor system grid dalam proyeksi tertentu (dalam bagian derajat 20° x 20° ), angka 38 memberi petunjuk tentang nomor lembar petunjuk tentang nomor lembar peta tersebut sedangkan huruf C memberi petunjuk bahwa daerah yang ada pada lembar tersebut adalah C.