Tingkat Perputaran Barang Perniagaan (Merchandise Turnover). Dalam suatu periode tertentu dapat diketahui dengan cara sebagai berikut:
Dengan mengetahui turnover-nya maka dapat ditentukan pula hari rata-rata penjualannya atau hari rata-rata barang disimpan di gudang yaitu dengan membagi hari dalam satu tahun dengan persediaan barang rata-rata. Untuk perhitungan yang teliti sering digunakan 1 tahun = 365 hari. Tetapi banyak pula yang memperhitungkan hari kerjanya dan ditentukan 1 tahun = 300 hari kerja.
Dalam perusahaan produksi (pabrik) umumnya diadakan penggolongan dalam
3 golongan inventory utama, yaitu:
1. Persediaan bahan mentah (Raw Material Inventory)
2. Persediaan barang dalam proses/barang setengah jadi (work in process/ Goods in process inventory).
3. Persediaan barang jadi (finished goods inventory).
Masing-masing golongan inventory tersebut dapat dihitung turnovernya dengan rumus sebagai berikut:
Cost of material used (biaya bahan mentah yang dimasukkan dalam proses produksi/digunakan) dapat diketahui dengan cara sebagai berikut:
Persediaan bahan mentah permulaan tahu ditambah dengan jumlah bahan mentah yang dibeli selama setahun setelah dikurangi dengan return & allowance kemudian dikurangi dengan persediaan bahan mentah akhir tahun.
Cost of goods manufactured dapat diketahui dengan cara sebagai berikut:
Persediaan Work in Process (WIP) pada permulaan tahun ditambah dengan cost of raw materials used, direct labor dan manufacturing overhead, kemudian dikurangi dengan persediaan WIP akhir tahun.
Cost of goods sold (dalam manufacturing companies) dapat diketahui dengan carasebagai berikut:
Persediaan finished goods pada permulaan tahun ditambah dengan cost of goods manufactured, kemudian dikurangi dengan persediaan finished goods pada akhir tahun. Tinggi rendahnya inventory turnover mempunyai efek yang langsung terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam inventory. Makin tinggi turnovernya, berarti makin cepat perputarannya, yang berarti makin pendek waktu terikatnya modal dalam inventory, sehingga untuk memenuhi volume sales atau cost of goods sold tertentu dengan naiknya turnovernya dibutuhkan jumlah modal yang lebih kecil. Apabila modal yang digunakan untuk membelanjai inventory tersebut modal asing,
maka kenaikan inventory turnover akan memperkecil biaya bunganya dan apabila yang digunakan modal sendiri, maka kelebihan modal tersebut dapat diinvestasikan pada aktiva yang lebih efisien.