Lompat ke konten
Kategori Home » Keperawatan » ROLE RELATIONSHIP PADA ELDERLY

ROLE RELATIONSHIP PADA ELDERLY

  • oleh

Peran terdiri dari perilaku dan harapan yang ada dalam posisi tertentu didalam sosial masyarakat seperti (suami-istri, orang tua, karyawan dll). Peran telah dipelajari kemudian disosialisasikan dalam kehidupan sejak dini. Sosialisasi peran tersebut bisa unrealistic/inadekuat/konfrontasi terhadap peran yang belum dikenalnya sehingga bisa menganggu peran yang sudah ada. Contoh Dalam kehidupan keluarga yang ditinggal pasangannya maka peran sebagai pelindung atau sebagai pendidik akan mengalami perubahan.

Disepanjang kehidupan peran dapat berubah karena adanya perubahan usia (hubungan  orang  tua-anak),  tanggung  jawab  baru  (baru  menikah),  dan  perubahan status  (bisa  meningkat  atau  menurun  spt:  kehilangan  pekerjaan/sumber  ekonomi). Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kernampuan usia lanjut untuk mengkoping terhadap perubahan peran adalah status kesehatan, pengalaman, sumber keuangan, pendidikan dan suport system.

Bagaimana perubahan peran dalam kedudukannya sebagai:

1.  orang tua?

2.  Kakake dan nenek?

3.   Pensiun?

4.  Janda atau Duda?

Perencanaan secara umum pada diagnosa keperawatan:

Gangguan interaksi soaial dan Isolasi sosial adalah:

Isolasi  sosial  terjadi  ketika  akan  melakukan  kontak  dengan  orang  lain  tetapi mengalami  gangguan  pada  fisik,  emosional  or sosial  ekonomi.  Keadaan  isolasi sosial tersebut dapat memunculkan  perasaan kesendirian kemudian berkembang yang menyebabkan cemas, depresi dan gangguan nutrisi.

A.  Etiologi

•   Kehilangan hubungan karena: kematian, relokasi, perceraian, hospitalisasi

•   Problem kesehatan: cacat fisik, pain, inkontinensia, emosional

•   Konsep diri rendah: obesitas, perasaan tidak berguna

•   Tidak punya transportasi

•   Kehilangan sensory: padangan kurang, tidak mampou mendengar dll

B.  Manifestasi klinik

  •     Underactivity
  •     Gangguan tidur: berlebihan or insomnia
  •     Gangguan selera makan: overeating or anorexia
  •     Depresi, cemas, tidakberdaya, marah
  •     Tidak mampu berkonsentrasi or membuat keputusan
  •     Perasaan tidak berguna, tertinggal
  •     Menghindari kontak, or perhatian
  •     Mengekspresikan perasaan bahwa waktu berjalan lambat.

C.  Pendekatan interdisipliner

Meminimalkan   penyebab:   kontrol  nyeri,  membantu   mengambil   keputusan, psychoterapi, mengoreksi lenses dll

Merujuk ke sosial worker, geriatric activitis center, ahli agama dll

D. Proses Keperawatan

1.  Pengkajian

Perubahan. status kesehatan sekarang (BB, fatigue) Kemungkinan faktor-faktor penyebab

Kemampuan berinteraksi sosial

2.  Tujuan

Klien tetap mampu mempertahankan kontak sosial

3.  Intervensi

a.  Mengkaji adaptasi peran baru pada orang tua:

    Berdiskusi dan menggali perasaan

    Jelaskan secara realistik perubahan  peran pada klien dengan  sumber daya yang ada atau dengan orang lain yang mempunyai  pengalaman yang sama

    Bantu klien mendapatkan arti peran, dan belajar dengan peran baru

    Monitor keadaan fisik, emosional  dan status sosial yang berhubungan dengan perubahan peran barn tersebut

b.  Meminimalkan faktor-faktor yang menyebabkan isolasi sosial:

    Mengenalkan kontak sosial barn, kelompok senior, day-care centers

    Menghubungkan    sumber   daya   yang   ada   dengan   klien    seperti transportasi, donatur dll

    Menangani masalah kesehatan

    Memobilisasi anggota keluarganya, teman , tetangga dli

    anjurkan ikut dalam kelompok untuk memotivasi kembali

4.  Evaluasi

    Klien puas dengan tingkat kontak sosialnya

    Terhindar  dari  problem  sekunder  karena  kurang  dalam  berinteraksi social.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *