Lompat ke konten
Kategori Home » Farmasi » PERAN ANTIGEN DAN SITOKIN, PERKEMBANGAN SEL TH, DALAM IMUNITAS SELULER DAN HUMORAL

PERAN ANTIGEN DAN SITOKIN, PERKEMBANGAN SEL TH, DALAM IMUNITAS SELULER DAN HUMORAL

  • oleh

Sitokin yang diproduksi sel yang lain sebagai akibat paparan antigen (misal sel APC, sel NK, dan sel mast) sangat mempengaruhi fase awal proliferasi dan aktivasi sel T, apabila sel TnO didiferensiasi menjadi sel dan .

Contoh : beberapa bakteri intraseluler (misal : Listeria) dan beberapa virus yang mengaktifkan sel dendritik, makrofag, dan sel NK untuk memproduksi IL-12 dan INF-γ.  Dengan  adanya  sitokin-sitokin  tersebut, TH cenderung  berkembang menjadi sel. Sebaliknya sel patogen yang lain (misal parasit cacing), tidak  menginduksi produksi IL-12, tetapi memproduksi IL-4 oleh sel yang lain (misal sel mast). IL-4 menyebabkan perkembangan sel THmenjadi sel.

Jalan yang lain, dimana antigen dalam mengarahkan diferensiasi sel THnaive, tergantung pada jumlah dan asal peptida antigenik terhadap stimulasi primer.

Level  yang  rendah: sel  T  naive,  didiferensiasi  menjadi  sel  untuk memproduksi IL-4 dan IL-5

Level yang tinggi: sel T naive cenderung didiferensiasi menjadi sel 1, untuk memproduksi IL-2, IFN-γ, dan TNF-β.

sitokin  yang  diproduksi  akan  menentukan  apakah  respon  akan didominasi  oleh  aktivasi  makrofag  atau  produksi  antibodi.  Jalur  sel 1 memfasilitasi imunitas seluler dengan adanya aktivasi makrofag, sel NK, dan CTL, sedangkan jalur sel penting untuk imunitas humoral. Kedua subset sel CD4+  dapat  saling  mempengaruhi  pertumbuhan  dan  fungsi  efektor,  bagi keduanya.  Fenomena  yang  terjadi  ini,  sebagai  hasil  aktivitas  sitokin  yang diproduksi oleh subset yang diaktifkan dan hasil ini untuk membatasi perubahan respon ke subset yang lain. Sebagai contoh : produksi IL-10 dan TGF-β oleh sel

menghambat aktivasi dan pertumbuhan sel        .Hal yang terjadi sebaliknya, INF-γ yang diproduksi selmenghambat proliferasi sel     .

Mekanisme yang terjadi diatas, memungkinkan untuk mendominasi respon imun seluler atau humoral, dengan menghambat pertumbuhan subset yang lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *