Penyakit tidak menular disebabkan oleh faktor genetik atau gaya hidup. Empat jenis Penyakit tidak menular diantaranya adalah penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, dan penyakit pernapasan kronis. Merupakan penyebab hampir dua pertiga dari semua kematian secara global, dengan 80 persen di antaranya terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Faktor risiko Penyakit tidak menular
Perilaku yang dapat diubah, seperti penggunaan tembakau, aktivitas fisik, pola makan tidak sehat dan penggunaan alkohol yang berbahaya, semuanya meningkatkan risiko Penyakit tidak menular.
- Tembakau menyebabkan lebih dari 7,2 juta kematian setiap tahun (termasuk dari efek paparan asap rokok orang lain), dan diproyeksikan akan meningkat tajam selama beberapa tahun mendatang.
- 4,1 juta kematian tahunan telah dikaitkan dengan kelebihan garam / asupan natrium.
- Lebih dari setengah dari 3,3 juta kematian tahunan yang disebabkan oleh penggunaan alkohol berasal dari Penyakit tidak menular ,termasuk kanker.
- 1,6 juta kematian setiap tahun dapat dikaitkan dengan aktivitas fisik yang tidak memadai.
Faktor risiko metabolik
Faktor risiko metabolik berkontribusi pada empat perubahan metabolik utama yang meningkatkan risiko Penyakit tidak menular :
- meningkatkan tekanan darah
- kelebihan berat badan / obesitas
- hiperglikemia (kadar glukosa darah tinggi) dan
- hiperlipidemia (kadar lemak yang tinggi dalam darah).
Dalam hal kematian yang diakibatkan, faktor risiko metabolik utama secara global adalah peningkatan tekanan darah (di mana 19% kematian global dikaitkan), diikuti oleh kelebihan berat badan dan obesitas serta peningkatan glukosa darah.
Apa dampak sosial ekonomi dari Penyakit tidak menular ?
Penyakit tidak menular mengancam kemajuan menuju Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan, yang mencakup target pengurangan kematian dini akibat NCD hingga sepertiganya pada tahun 2030.
Kemiskinan terkait erat dengan Penyakit tidak menular. Peningkatan pesat Penyakit tidak menular diperkirakan akan menghambat inisiatif pengurangan kemiskinan di negara-negara berpenghasilan rendah, terutama dengan meningkatkan biaya rumah tangga yang terkait dengan perawatan kesehatan. Orang yang rentan dan kurang beruntung secara sosial menjadi lebih sakit dan meninggal lebih cepat daripada orang yang memiliki posisi sosial yang lebih tinggi, terutama karena mereka berisiko lebih besar terpapar produk berbahaya, seperti tembakau, atau praktik diet yang tidak sehat, dan memiliki akses terbatas ke layanan kesehatan.