Pada bagian awal telah dikemukakan bahwa sasaran umum dari SosiologidanSosiologi Kriminalitas adalah Masyarakat, sementara dalam memperjelas pokok kajiannya, maka dijelaskan lebih lanjut bahwa, Sosiologi lebih mengarahkan diri pada sasaran sasaran detail yang berujud : Jaringan Hubungan Antar Manusia.
Manusia yang merupakan sasaran Sosiologi dan Sosiologi Kriminalitas ini, dalam proses hidup sehari-hari, dapat dipandangi atau ditempatkan sebagai makhluk individu yang terlepas dari kaitannya dengan anggota masyarakat yang lain, namun dapat pula dipandang atau ditempatkan sebagai makhluk sosial atau sebagai anggota masyarakat yang memiliki kaitan erat antara anggota masyarakat yang satu dengan anggota masyarakat yang lain.
Sadar maupun tidak, pada saat tertentu kita merasa bahwa di dalam kehidupan ini didapati adanya sejumlah perbedaan-perbedaan di antara kita dengan anggota masyarakat yang lain, dan bahkan tidak jarang pula bahwa perbedaan-perbedaan itu seolah-olah membawa kita pada situasi yang membuat kita sulit untuk menyatu dengan anggota masyarkat yang lain.
Sekecil apapun, perbedaan-perbedaan individual itu pasti dijumpai pada setiap anggota masyarakat, baik yang bersifat. isik, psikis, maupun svsial. Perbedaan fisikal, antara lain meliputi : Wama rambut, tinggi badan, berat badan, warna kulit dan sebagainya. Sedangkan perbedaan psikis, meliputi : Tingkat kecemasan, frustasi, ketegangan, dan lain sebagainya, serta perbedaan sosial meliputi : tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat solidaritas, tingkat integritas dan sebagainya.
Sementara itu di lain fihak, kitapun sering merasakan bahwa walaupun kita ber asal dari suku bangsa , strata, kelompok, daerah, agama dan lain-lain yang berbeda, namun kesamaan-kesamaan di antara anggota masyarakat tetap saja ada, dan kesamaankesamaan itulah yang kemudian membuat anggota masyarakat menjadi menyatu.
Secara singkat dapat dinyatakan, bahwa manusia selaku anggota masyarakat pada saat tertentu dapat dipandang secara individual, namun pada saat yang lain, dapat pula dipandang secara struktural sebagai anggota masyarakat, karena keberadaannya di muka bumi ini tidaklah sendirian dan tidak mungkin dapat hidup sendirian, tanpa berinteraksi dengan anggota masyarakat yang lain.
Pengertian Struktur Sosial
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan struktur sosial itu ? Apa sebenarnya yang dimaksud dengan pernyataan bahwa masyarakat perlu dipandang sebagai makhluk struktural ?
Hendropuspito dalam Sosiologi Sistematik (1989 : 89 ) menguraikan bahwa kata struktur berasal dari bahasa latin “structum” yang berarti menyusun, membangun, atau mendirikan. Berdasar arti kata tersebut, disimpulkan bahwa Struktur Sosial berarti susunan masyarkat.
Sementara itu lebih lanjut dikemukakan pula bahwa berdasar arti definitif, Struktur social berarti skema penempatan nilai-nilai sosial-budaya clan organ-organ macyarkat pada posisi yang dianggap sesuai, demi berfungsinya organisme macvarakat sebagai suatu keseluruhan, dan demi kepentingan masing-masing bagian untuk . jangka waktu yang relatiflama.
Oleh Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, struktur sosial dinyatakan sebagai:
Keseluruhan jalinan antara unsur-unsur pokok, yakni kaedah-kaedah .canal. lembaga-lembaga social, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan social.
Sementara itu Peter M. Blau, menyatakan bahwa
Social structure refers to the pattern discernible in social life the regularities observed, the configuration detected.
Struktur sosial menunjuk pada pola-pola pembedaan dalam kehidupan sosial, kebiasaan-kebiasaan yang dapat diamati, dan konfigurasi yang dapat diditeksi. (Peter M. Blau, 1975)
Atas dasar pengertian diatas, secara lengkap dapat dinyatakan bahwa :
Struktur sosial menunjuk pada pola-pola pembedaan dalam kehidupan sosial, dan pola pembeda ini melahirkan suatu susuanan atau komposisi posisi maupun kedudukan seseorang atau sekelompok orang di antara sekelompok orang yang lain atau di antara anggota masyarakat yang lain.
Pola-pola pembeda ini dapat dilihat dari berbagai dimensi, baik dimensi horisontal, vertikal maupun mobilitas. Sadar maupun tidal( sadar, di dalam kehidupan manusia ini didapati adanya kesamaan-kesamaan serta sekaligus perbedaan-perbedaan individual atau biasa disebut sebagai Individual Diferent.
Serta adanya kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan kolektif, yang membawa kehidupan manusia dalam penggolongan-penggolongan atau klasifikasi-klasifikasi tertentu, Penggolongan atau klasifikasi ini sudah barang tentu ada alat ukurnya atau parameternya.
Penjelasan mengenai alat ukur maupun parameter dari penggolongan tersebut di atas, akan dilakukan pada uraian berikut ini.