Penggunaan bahan kimia untuk membunuh serangga telah dikenal sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Racun arsen telah dikenal bangsa Yunani dan China sejak abad I Sesudah Masehi. Penggunaan insektisida secara modern dimulai tahun1867, ketika Paris Green pertama kali digunakan di USA untuk memberantas kumbang The Coloruclo Potato beetle (Leptinotarsa decemlineata).
Sampai tahun 1939, kebanyakan insektisida berupa senyawa-senyawa anorganik dan insektisida organik dan tumbuhan. Tahun 1939, terjadi revolusi dalam perkembangan insektisida dengan diketemukannya DDT sebagai senyawa organic yang diketahui bersifat insektisidal (membunuh serangga) oleh Dr. Paul Muller dari Swiss.
Semua bahan kimia yang digunakan untuk memberantas (membunuh) pengganggu tanaman (pest) disebut pestisida, termasuk di dalamnya adalah:
(a) lnsektisida : pembunuh hama Insecta (serangga)
(b) Fungisida pembunuh fungi/jamur
(c) Herbisida pemberantas herba/gulma
Penggunaan insektisida tidak saja untuk memberantas hama pada pohonpohon yang masih hidup, tetapi juga digunakan pada hasil-hasil hutan atau untuk mengawetkan hasil-hasil hutan. Penggunaan bahan pengawet sudah banyak dikenal di Indonesia. Fumigasi-fumigasi pada hasil-hasil hutan yang akan dieksporpun sudah lama dikerjakan di indonesia.
Pada dasarnya insektisida-insektisida yang banyak beredar di pasar dapatdikelompokkan secara lebih spesifk menjadi
(a) Insektisida : untuk hama Insecta
(b) Aphisida : untuk Aphis
(c) Acarisida : untuk Acurinu
(d) Rodentisida : untuk Rodentia
(e) Termitisida : untuk rayap