Sangat sedikit penelitian yang mempelajari pengaaih mineral selain nitrat dan fosfat terhadap biosintesis metabolit sekunder. Namun demikian, ada beberapa contoh yang dapat dikemukakan di sini, misalnya produksi alkaloid dalam kultur sel Argyreia nervosa menaik apabila kadar ion kaiium dtturunkan. Seperti diketahui bahwa biosintesis glutation memerlukan ion magnesium dan distimulasi oleh ion kaiium.
Biosintesis monoterpen, misalnya kamfor dan bomeol memeriukan ion magnesium. Biosintesisi diterpen atau triterpen memeriukan ion bivalensi, misalnya magnesium, mangan, nikel, dan besi (Towers dan Dicosmo, 1984)
Belerang juga diperiukan untuk metabolisme dalam kultur sel. Dalam media, sulfur diberikan dalam bentuk sulfat dan diperiukan untuk biosintesiss asam amino yang mengandung belerang, misalnya S-trans-propemil-L-sistein dalam Allium cepa. Fungsi S- adenosil-metionin dalam metilasi banyak senyawa, misanlnya sebagai N-metilasi pada alkaloid ergolina dan alkilasi pada C-24 sterol dalam biosintesis senyawa steroid.
Data lain yang didapat dalam pustaka, temyata masih bersifat emperis, jadi belum ada aturan umum yang dapat ditarik dari laporan tersebut secara umum mengenai pengaruh mineral, selain nitrat dan fosfat pada produksi metabolit sekuder.