Lompat ke konten
Kategori Home » Farmasi » Pengaruh kadar fosfat pada sintesis fitokimia

Pengaruh kadar fosfat pada sintesis fitokimia

  • oleh

Fosfat organik berperan sebagai suatu regulator dalam sel tumbuhan. Fosfat organik sangat penting dalam proses metabolisme, termasuk proses fotosintesis, glikolisis, respirasi, dan sangat penting pada proses biosintesis asam nukleat dan fosfolipid.

Banyak metabolit sekunder yang dibiosintesis lewat zat  antara (intermediat)  terfosforilasi,  misalnya  pada   biosintesis   senyawa gobngan terpena, terpenoid, steroid, dan fenil propanoid, yang kemudian diikuti  dengna proses defosforilasi. Jadi tahap pemutusan fostat harus terjadi pada bisintesis   golongan   senyawa   tersebut.   Hambatan   pembentukan   metabolit sekunder seperti skopoletin dan sinamoil putresin diduga melibatkan hambatan fosfatase  oleh  fosfat  organik.  Tingkatan  kadar  fosfat  menunjukkan  suatu pengubahan  yang  dramatis  baik  biosintesis  metabolit  sekunder  maupun akumulasinya. 

Sebagai   contoh,   dapat   dikemukakan   dalam   kultur   sel Catharanthus   roseus  dan   Nicotiana   tabacum  tanpa   fosfat   anorganik menunjukkan  kenaikan  biosintesis  alkaloid  indoi  dan  kumarin.  Sebaliknya kenaikan kadar fosfat anorganik akan menaikkan produksi antrakinon pada kultur sel Morinda citrifolia(Zenk dkk.,1975) dan juga menaikkan biosintesis alkaloid indol pada kultur sel Ipomoea violancea.

Masih banyak hal yang belum dipahami mengenai pengaruh tingkatan kadar  fosfat  anorganik  dalam  kultur  sel  tumbuhan,  walaupun  berdasarkan laporan  di  atas  bahwa  penurunan  kadar  fosfat  anorganik  akan  menaikkan produksi metabolit sekunder tertentu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *