Ada beberapa laporan bahwa antibiotika, termasuk senyawa yang menghambat biosintesis asam amino, sehingga akan mengubah pola biosintesis metabolit sekunder dalam kultur sel tumbuhan. Sebagai contoh, misalnya streptomisin sutfat yang menghambat biosintesis protein dapat meningkatkan biosintesis naftokinon dalam kalus LJthospermum erythrorhizon.
Contoh lain, yaitu produksi daidzein (isoflavon) dalam kultur suspensi sel Glycine max akan dihambat dengan adanya sikloheksimida atau puromisin. Akan tetapi, biosintesis daidzein dan senyawa lignan akan dirangsang oleh aktinomisin D. Beberapa penghambat biosintesis RNA akan menurunkan produksi daidzein (Dicosmo dan Towers, 1984).
Penimbunan alkaloid fenantrena daalam kultur suspensi sel Papaver somniferum akan ditingkatkan dengan penambahan puromisin atau aktinomisin. Apabila penambahan puromisin diberikan pada waktu inokulasi maka bisintesis kodeina akan meningkat, sedangkan bila ditambahkan pada hari ketiga maka produksi kodeina akan turun; sedangkan produksi alkaloid secara keseluruhan akan turun bila ditambah aktinomisin, akan tetapi bila ditambah puromisin akan naik (Dicosmo dan Towers, 1984).
Pengaruh yang berbeda paadaa pemberian antibiotika sejenis bahkan kadang-kadang berlawanan sehingga akan mengakibatkan sukamya dalam menarik kesimpulan secara umum.