Lompat ke konten
Kategori Home » Ilmu Psikologi » Macam-Macam Motif Sosial

Macam-Macam Motif Sosial

  • oleh

1.  Motif Tunggal/Motif Bergabung

Motif kegiatan-kegiatan kita dapat merupakan motif tunggal atau motif bergabung. Misalnya,  mendengarkan  Warta  Berita  RRI  mungkin  mempunyai  motif  yang  umum, mungkin juga bermotif lain, misalnya untuk mendengarkan berita tertentu yang berhubungan dengan pekerjaan di kantor kita.

Contoh  lain:  apabila  seseorang  menjadi  anggota  suatu  perkumpulan,  maka  motifmotifnya biasanya bergabung. Ia mungkin ingin belajar sesuatu yang baru bersama-sama dengan anggota perkumpulan tersebut; disamping itu mungkin ia ingin belajar berorganisasi; mungkin juga ia ingin mengenal dari dekat anggota-anggota kelompok; ia juga mungkin ingin memperluas relasi-relasinya guana kelancaran pekerjaan kantornya, dll.

Dengan demikian, orang yang bersangkutan mungkin mempunyai bermacam-macam motif yang sekaligus bekerja di balik perbuatan menggabungkan diri dallam organisassi itu.

Untuk memahami susunan motif yang mendorong seseorang manusia dewasa berbuat sesuatu yang tidak kita mengerti seringkali tidak mudah. Dalam hal ini patutlah dipahami lebih mendalam riwayat dan struktur kepribadiannya, perbuatan itu sendiri, kondisi-kondisi di lingkungannya  dimana  perbuatan  itu  dilakukan,  dan  saling  berhubunganantara  ketiga golongan faktor tersebut.

 Jelaslah bahwa motif-motif manusia mempunyai peran-peran yang sangat besar dalam  kegiatan-kegiatannya,  dan  merupakan  latar  belakang  tindak-tanduknya  sehingga merupakan pokok khusus dari ilmu pengetahuan sosiologi.

2.  Motif Biogenetis

Motif-motif  biogenetis  merupakan   motif-motif  yang  berasal  dari  kebutuhankebutuhan organisme orang demi kelanjutan kehidupannya secara biologis. Motif biogenetis ini bercorak universal dan kurang terikat dengan lingkungan kebudayaannya tempat manusia itu kebetulan berada dan berkembang. Motif biogenetis ini adalah assli di dalam diri orang dan berkembang dengan sendirinya.

Contoh motif-motif biogenetis yang dipengaruhi oleh corak kebudayaan masyarakat tertentu.

3.  Motif Sosiogenetis

Motif-motif sosiogenetis adalah motifmotif yang dipelajari orang dan berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang itu berada dan berkembang. Motif sosiogenetis tidak berkembang dengan sendirinya tetapi berdasarkan interaksi sosial dengan orang-orang atau hasil kebudayaan orang. Macam motif sosiogenetis banyak sekali dan berbeda-beda sesuai dengan perbedaan-perbedaanyang terdapat di antara berbagai corak kebudayaan di dunia.

Beberapa contoh: keinginan untuk mendengarkan musik Chopin atau musik legong bali, keinginan untuk membaca sejarah Indonesia, keinginan untuk bermain sepakbola, dan sebagiannya merupakan motif-motif sosiogenetis.

Banyak motif orang dewasa merupakan motif-motif sosiogenetis walaupun terdapat pula motif-motif biogenetis yang dipengaruhi oleh corak kebudayaan masyarakat tertentu.

Contoh: keinginan akan memakan fastfood, pecel, puding, coklat, dan es krim merupakan  motif-motif  yang  berdasarkan  motif ”lapar”  tetapi  yang  terjalin  dengan keinginan-keinginan yang coraknya sangat dipengaruhi lingkungan kebudayaan sekitar.

4.  Motif Teogenetis

Motif teogenetis adalah motif yang berasal dari interaksi antara manusia dengan tuhan seperti yang terwujud dalam ibadahnya dan dalam kehidupannya sehari-hari dimana ia berusaha  merealisasikan  norma-norma  agamanya.  Sementara  itu,  manusia  memerlukan interaksi dengan tuhannya untuk dapat menyadari akan tugasnya sebagai manusia yang berketuhanan  di  dalam  masyarakat  yang  heterogen.  Contoh  motif  teogenetis  adalah keinginan untuk mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, keinginan untuk merealisassikan morma-norma agamanya menurut petunjuk kitab suci, dll.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *