Lompat ke konten
Kategori Home » Ekonomi » Kredit dari Penjual dan Kredit dari Pembeli

Kredit dari Penjual dan Kredit dari Pembeli

  • oleh

1. Kredit dari Penjual

Kredit penjual merupakan kredit perniagaan (trade-credit) dan kredit ini terjadi apabila penjualan produk dilakukan dengan kredit Apabila penjualan dilakukan dengan kredit berarti bahwa penjual barn menerima pembayaran harga dari barang yang dijuahinya beberapa waktu kemudian setelah barang diserahkan Selama ini pembeli atau langganan dapat dikatakan menerima “kredit penjual” dari penjual atau produsen. Selama waktu itupun berarti penjual/produsen memberikan “kredit penjual” kepada pembeli atau langganan.

Pada umumnya perusahaan yang memberi kredit penjual adalah perusahaan industri, sedangkan perusahaan yang menerima adalah perusahaan perdagangan. Sering pula “Wholesaler” memberikan kredit penjual kepada “Retailer”.

Perusahaan industri kebanyakan harus memberi kredit semacam ini, karena dalam perniagaan hasil industri terdapat apa yang disebut “pers-proces” (proses dorongan dan pendesakan). Dalam hal ini produsen hasil industry mendesakkan hasilnya masuk di pasar. Sebagaimana diketahui masalah yang terutama dihadapi oleh perusahaan industri adalah masalah mendapatkan pasar yang seluas-luasnya bagi hasil produksinya.

Hal ini disebabkan karena jumlah hasil industri bersifat elastis, yang ini berarti bahwa setiap waktu dapat diperluas. Dan perluasan produksi berarti penurunan biaya produksi per unitnya, sehingga semakin banyak hasil produksi dapat dijual di pasar, berarti makin besar keuntungannya salah satu bentuk dari kredit penjual ialah apa yang disebut “biaya sewa”.

2. Kredit dan Pembeli

Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan oleh perusahaan sebagai pembeli kepada pemasok (supplier) dari bahan mentah atau barang-barang lainnya. Di sini pembeli membayar harga barang yang dibelinya lebih dahulu dan setelah beberapa waktu barulah pembeli menerima barang yang dibelinya.

Selama waktu itu dapat dikatakan bahwa pembeli memberikan “kredit pembeli” kepada penjual/pemasok bahan mentah antara lain barang dagangan. Pada umumnya kredit pembeli ini diberikan kepada perusahan perusahaan agraria yang menghasilkan bahan dasar, dan kredit diberikan oleh perusahaan-perusahaan industri yang mengerjak hasil agraria tersebut sebagai bahan dasarnya.

Pemberian kredit pada umumnya didasarkan atas pertimbangan untuk mendapatkan kepastian untuk mendapatkan bahan mentah atau bahan dasar pada waktu dibutuhkan untuk keperluan proses produksi. Sebab di dalam pemiagaan hasil agraria terdapat gejala apa yang disebut “zu proces” (proses menghisap).

Hal ini disebabkan karena produksi ke agraria adalah sangat terpengaruh oleh faktor-faktor iklim, musim dan lain sebagainya, sehingga perluasan produksi tak dapat dijalankan setiap waktu, sehingga produksinya bersifat “inelastis”. Sedangkan lain pihak produsen hasil industri (sebagai pembeli hasil agar selalu berusaha untuk memperoleh hasil agraria sebanyak yang dibutuhkannya.

Oleh karena jumlah keseluruhan hasil agraria adaIah terbatas maka hasil agraria yang diperniagakan akan dihisap oleh produsen ke industri yang mengerjakan hasil agraria dengan permintaannya yang melampaui penawaran hasil agraria di pasaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *