Ekonomi Kerakyatan membutuhkan dua komponen yaitu Pertumbuhan inklusif dan keamanan yang lebih besar. Yang pertama, sebagaimana tercantum dalam Komisi Pertumbuhan Inklusif RSA, mengharuskan daerah untuk menyatukan berbagai layanan publik, bisnis, dan komunitas sipil untuk memberikan dukungan yang lebih besar untuk membantu orang mengembangkan kehidupan kerja yang lebih baik.
Konsep ekonomi Kerakyatan juga digagas oleh Mubyarto yang dikembangkan dari konsep ekonomi Pancasila. Konsep dasar sistem ekonomi Pancasila menurut Mubyarto dirumuskan sebagai sistem ekonomi kerakyatan Pancasila, pancasila sebagai perwujudan dari sila-sila moral agama Pancasila, moral keadilan sosial, moral nasionalisme ekonomi, moral kerakyatan, moral sosial dan keadilan. Ekonomi Pancasila adalah moral prinsip (ideologi) yang bersumber dari etika ekonomi dan falsafah Pancasila. Oleh karena itu, selain mengandung cita-cita visioner keadilan sosial, juga mengangkat realitas sosial budaya ekonomi masyarakat Indonesia, serta ‘tanda-tanda’ nilai sejarah agar tidak terjerumus pada ideologi liberalisme dan kapitalisme. (The FirstInternational Conference onLaw, Business and Government2013, UBL, Indonesia)
Misalnya, pengembangan besar-besaran dan koordinasi sistem keterampilan lokal dengan peluang ekonomi lokal sangat penting. Lembaga baru seperti keuangan lokal dan koperasi berbasis tempat akan diperlukan untuk menciptakan struktur yang mendukung pendapatan secara berkelanjutan dan mendorong pengembangan aset individu yang kuat.
Untuk mencapai tujuan ini, kepemimpinan kota yang merangkul – politik, komersial, publik, sipil – diperlukan dan pengambilan keputusan harus dibuka untuk masyarakat termasuk melalui pendekatan seperti penganggaran partisipatif.
Pertumbuhan inklusif dan pekerjaan yang baik dalam beberapa hal adalah dua sisi mata uang yang sama. Dan komponen ketiga dari ekonomi kerakyatan adalah keamanan yang lebih besar. Keduanya mendukung pertumbuhan inklusif dan pekerjaan yang baik. Dengan mengembalikan kekuasaan ke tangan orang – dengan dukungan yang lebih luas seperti sistem keterampilan yang lebih komprehensif – mereka dapat membuat pilihan yang tepat dan terbaik untuk mereka. Ini termasuk kewirausahaan, kepedulian, pembelajaran dan kesukarelaan dan memungkinkan orang untuk menuntut pekerjaan yang lebih baik.
Universal Basic Income memberikan keuntungan individu dan komunitas. Di atas garis itu segala sesuatu adalah surplus individu dan komunitas. Jadi perdebatan itu mudah-mudahan berubah – sesuatu yang akan saya diskusikan di Pembangkit Tenaga Listrik Rakyat Utara dalam konteks bagaimana lokalitas, komunitas lokal dapat mengambil kendali. Teori kuantitas pekerjaan dan pertumbuhan telah memberikan rata-rata kualitas terbaik untuk yang pertama dan sedikit untuk yang terakhir. Ada cara yang lebih baik untuk merangkul kebebasan dan keamanan. Itulah ekonomi rakyat.