Menurut Riddel (1991) ada empat jenis ekosistem yang dibedakan berdasar karakter fisik, fungsi dan sumberdaya yang dibutuhkannya. Ke empat jenis tersebut adalah: 1) ekosistem absorbsi; 2) ekosistem produksi; 3) ekosistem komposit; 4) ekosistem alamiah.
Ekosistem absorbsi (urban dan industri)
Ekosistem ini merupakan ekosistem masyarakat urban dan industri, yang ditandai dengan adanya konsumsi sumberdaya-sumberdaya yang dapat dan tidak dapat didaur ulang. Lingkungan ini memerlukan sinar matahari, bahan baku, terutama bahan makanan, mineral, dan energi, serta memproduksi limbah padat, limbah cair, serta gas yang dikembalikan ke alam di sekitar kota atau pabrik. Laut dipakai sebagai tempat penampung limbah, serta gas-gas buangan berikut partikelpartikel polutan dibawa dan disebarkan oleh angin ke daerah pedesaan.
Ekosistem produksi
Yang termasuk dalam ekosistem ini adalah area pertanian di pinggiran kota, atau area-area di dalam kota yang dipakai untuk pertanian, termasuk agrobisnis. Lingkungan ini ditandai dengan tanaman pertanian jenis tunggal (monokultur) dan keragaman yang rendah dari flora dan fauna alamiah. Untuk kelangsungan hidupnya dibutuhkan sinar matahari, dan lingkungan ini merupakan konsumen utama energi minyak bumi sebagai pupuk buatan. Agrobisnis juga memproduksi buangan dan toksik yang bercampur kembali dengan tanah dan air, yang dapat membahayakan ekosistem setempat.
Ekosistem komposit (permukiman perdesaan)
Merupakan lingkungan perdesaan yang masih alamiah, terdiri dari rumahrumah tinggal, sawah, ladang, hutan, sungai, gunung, dan sebagainya. Karakter dari lingkungan ini adalah adanya lingkungan permukiman penduduk yang memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, stabil dengan pemasukan dan pengeluarannya, adanya keragaman flora dan fauna, keragaman produksi pertanian, serta rendahnya jumlah limbah yang dihasilkan.
Ekosistem alamiah
Merupakan lingkungan alam yang didominasi oleh hutan, pegunungan, gurun, serta daerah-daerah dibumi paling utara atau selatan yang hanya sebagian kecil dihuni manusia. Karakter dari ekosistem ini adalah banyaknya oksigen yang diproduksi, dan sedikitnya limbah yang dihasilkan, sehingga keseimbangan alam dapat terjaga
Apa yang dapat disimpulkan dari identifikasi ekosistem menjadi empat kelompok tersebut adalah bahwa keempat jenis ekosistem tersebut merupakan bagian dari ekosistem secara global. Ekosistem urban dan produksi mempunyai ketergantungan dengan ekosistem komposit dan natural, dan bahwa manusia dapat mempengaruhi keseimbangan alam dari ekosistem komposit dan natural. Tabel 3.1 menunjukkan karakter keempat jenis ekosistem tersebut dengan masukan sumberdaya, proses dan hasil produksinya.
Pengolahan lingkungan dengan memasukkan unsur-unsur sintetis sebisanya dihindari. Riddel (1981) mengatakan bahwa suatu masyarakat yang menciptakan substansi yang tidak dapat dimusnahkan atau didaur ulang dianggap telah gagal. Pemakaian insektisida, pestisida, fungisida, dan herbisida harus dicoba dahulu untuk mengetahui seberapa jauh dapat ditoleransi. sebelum dipakai secara luas oleh masyarakat. Masalah utama dalam membuat peraturan bagi pemakaian substansi sintetis adalah menentukan berapa banyak jumlahnya sampai dianggap terlalu banyak, dan menentukan berapa lama efeknya akan muncul.
Tabel Empat Jenis Ekosistem
Sumber. Riddel, 1981
Lingkungan dengan komponen-komponennya merupakan sistem yang kompleks, yang cenderung banyak dilupakan oleh para perencana atau perancang urban. Padahal pemahaman yang baik tentang konsep ekosistem sangat penting sebelum kita dapat menghubungkan sebuah rancangan dengan lingkungan. Ini merupakan aspek utama dari pendekatan lingkungan yang tanggap dengan rancangan. Pendekatan yang menyeluruh untuk perancangan mensyaratkan adanya pemahaman tentang hubungan-hubungan spasial dari ekosistem. Pada beberapa kasus, perencana dan perancang kota masih menganggap bahwa tanah, air. udara dan komponen-komponen lingkungan lainnya berdiri sendiri tanpa saling berhubungan.
Dalam lingkungan terbangun, setiap struktur yang dibangun secara fisik akan memberi dampak terhadap ekosistem sekitarnya dan lingkungan lain yang lebih jauh. Sebagai misal, polusi udara dari bangunan pabrik di dalam kota dapat terbawa angin sampai keluar kota; penumpukan sampah di atas tanah akan mencemari air tanah dan air sungai pada musim hujan yang jaraknya cukup jauh. Jadi, diantara komponen-komponen Iingkungan saling terjadi hubungan dan saling mempengaruhi .
Gambar Interaksi antar komponen lingkungan
Alam sebenarnya tidak mempunyai krisis lingkungan, karena alam selalu bereaksi untuk mencapai keseimbangan. Sehingga apa yang kemudian muncul dengan lingkungan yang terpolusi, atau rendahnya keragaman ekologi, merupakan pengaruh dari kegiatan manusia. Besarnya krisis Iingkungan yang muncul tergantung dari seberapa jauh kegiatan manusia telah mempengaruhi lingkungan, dan seberapa jauh upaya manusia untuk membuatnya tetap seimbang.
Referensi : ELISA Universitas Gadjah Mada