Lompat ke konten
Kategori Home » Sosial Politik » Jenis Jenis Perilaku Kriminal

Jenis Jenis Perilaku Kriminal

  • oleh

Berdasarkan pengertian kriminalitas sebagaimana telah diuraikan di bagian muka, dapat dikemukakan beberapa jenis perilaku kriminalitas sebagai berikut :

1. Jenis Jenis Perilaku Kriminal Berdasar tingkatan

Berdasar  tingkatannya,  oleh  William  L.  Marshall  dan  William  L.  Clark, kriminalitas dibedakan ke dalam tiga tingkatan meliputi :

  • Treason atau Penghianatan

Dalam hukum yang umum, Treason atau penghianatan masih dibagi lagi menjadi: Penghianatan besar dan Penghianatan kecil. Penghianatan besar,  meliputi :  Pembunuhan  terhadap  “raja”  memberi  bantuan  dan membuat senang musuh dan lain-lain. Sementara itu penghianatan kecil meliputi : perilaku istri membunuh suami atau suami membunuh istri.

  • Felonies atau Kekejaman

Felonies atau kekejaman ini biasanya mendapat hukuman seberatberatnya berupa hukuman mati. Adapun perilaku yang tergolong felonies atau kekejaman ini di antara lain meliputi : Pembunuhan, Perkosaan, Sodomi, Perampokan/ pembegalan, Pencurian dan lain-lain.

  • Misdemeanors atau Kejahatan

Sejumlahperilaku yang tidak tergolong dalam treason dan felonies, adalah perilaku kejahatan.

2. Jenis Jenis Perilaku Kriminal Berdasar Proses Pelaksanaannya

Berdasar proses pelaksanaannya, perilaku kriminal dapat dibedakan menjadi : Kriminalitas terorganisasi dan kriminalitas tak terorganisasi.

  • Kriminalitas terorganisasi

Kriminalitas   terorganisas   imerupakan   perilaku   kriminal   yang   proses pelaksanaannya dilakukan dengan perencanaan yang rapih dan dilakukan oleh sejumlah orang yang tergabung dalam organisasi tertentu, dan dilakukan secara terkoordinir. Contohnya, meliputi : Jaringan penjualan obat-obatan terlarang dan narkotika, perampokan terencana, pembunuhan terencana dan lain-lain.

  • Kriminalitas tak terorganisasi

Kriminalitas tak terorganisasi merupakan jenis perilaku kriminal yang proses pelaksanaannya   dilakukan   dengan   cara   individual   atai   freelance   dan   tanpa koordinasi.

3. Jenis Jenis Perilaku Kriminal Berdasar Kalangan Pelakunya

Berdasar kalangan pelakunya, kriminalita dapat dibedakan menjadi :Kriminalita berkrah putih (White collar crime) dan Kriminalita berkrah biru (Blue Collar Crime).

Kejahatan yang dilakukan oleh anggota masyarakat yang memiliki status sosial ekonomi yang tinggi biasanya disebut sebagai kriminalita berkrah putih,  seperti :  pemalsuan  data  komputer,  pemalsuan  ijasah  dan  lain-lain. Sementara itu kriminalita yang dilakukan oleh anggota masyarakat yang memiliki status sosial ekonomi rendah, biasanya disebut kriminalita berkrah biru.

4. Kenakalan

Dalam sejarah kehidupan, rasanya tiada hari terlewati tanpa adanya keterlibatan perilaku kriminal yang dilakukan oleh kalangan usia muda atau usia remaja. tindakan melanggar hukum, apakah kriminal ataukah bukan, apabila dilakukan oleh kalangan muda berusia dibawah 18 tahun disebut : Perilaku Nakal.

Seperti halnya perilaku kriminal yang lain, perilaku nakal atau kenakalan yang dilakukan oleh kalangan usia muda atau remaja, disebabkan pula oleh faktor-faktor penyebab yang identik dengan faktor penyebab terjadinya perilaku kriminal. Oleh karena itu dalam sub bab ini tidaklah perlu diuraikan kembali mengenai sesuatu yang isinya senada dengan uraian sebelum ini.

Hanya saja satu hal yang patut dicatat adalah, bahwa usia remaja merupakan usia yang berada pada masa transisi, yaitu suatu usia yang dialami oleh sekelompok anggota masyarakat yang berada pada peralihan antara masa kanak-kanak menuju masa dewasa, dan peralihan antara masa berinteraksi internal dengan keluarga atau orang tua kemasa interaksi dengan anggota masyarakat yang lebih luas.

Keadaan remaja yang baru saja meninggalkan masa kanak-kanaknya itu, sebenarnya belum mampu menjalani masa kedewasaan secara utuh, sehingga segala sesuatu yang dijalaninya masih bersifat mencoba-coba. Oleh karena itu seringkali  menimbulkan  hal-hal  yang  kurang  menyenangkan.  Baik  bagi  dirinya maupun bagi orang lain,

Ciri utama yang menonjol pada masa remaja itu, biasanya nampak dalam perbuatan-perbuatan, sikap. perasaan maupun kehendaknya. Ciri-ciri tersebut antara lain  meliputi :  suka  menentang  pendapat  orang  tua,  mau  menangnya  sendiri. terombangambing dalam kehidupannya, sering gelisah dan nampak tidak tenang, berperilaku tidak sopan, kurang berhati-hati, malas bekerja, cepat tersinggung dan lain-lain. kondisi sebagaimana tersebut di atas, apabila tidak tertanggulangi, tidak jarang mengakibatkan terjadinya perbuatan yang tidak menguntungkan.

Berdasar uraian singkat ini, dapatlah dikemukakan bahwa, khusus bagi remaja ini, faktor pendorong terjadinya tindak kenakalan lebih banyak bersumber dari aspek internal, khususnya aspek kondisi kejiwaan.

Referensi : Universitas Gadjah Mada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *