Dalam organisasi dan manajemen pemerintahan dilekati ciri-ciri yang tidak dipunyai oleh setiap organisasi, antara lain:
(1) adanya ketaatan rakyat yang dihadapkan dengan unsur kekuasaan pemerintahan,
(2) adanya kekuasaan yang sebenarnya selalu melekat dalam legalisasi organisasi pemerintahan,
(3) tugas pelayanan kepada masyarakat tidak terbatas dan tidak memprioritaskan diri pada pencapaian keuntungan.
Pada level operasionalisasi, implementasi organisasi dan manajemen pemerintahan mengarah munculnya dua macam dikotomi, yaitu organisasi dan manajemen pemenintahan yang terpusat serta organisasi dan manajemen pemenintahan yang tidak terpusat. Pada kutub organisasi dan pemerintahan yang terpusat, dicirikan sebagai berikut: sentralistik, lebih sebagai saluran kekuasaan daripada pelayanan, lebih mengutamakan pengasaan daripada koordinasi, struktur organisasi berbentuk segitiga lancip dengan pimpinan sebagai konsentarsi kekuasaan, sulit menumbuhkan inovasi dan partisipasi, cenderung konservatif, yaitu mempertahankan nilai dan norma yang sudah ada secara kaku, pengawasan didasarkan pada sanksi daripada ketaatan dan kesetiaan dan mengarahkan pada sifat-sifat irrasional.
Sedangkan organisasi dan manajemen pemerintahan yang tidak terpusat, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
(1) mengutamakan desentralisasi dan dekonsentrasi,
(2) lebih diarahkan pada motivasi dan koordinasi daripada penguasaan,
(3) menuju fungsionalisasi yang rasional,
(4) dinamis disesuaikan dengan perubahan lingkungan,
(5) struktur organisasi lebih menunjukkan segitiga yang lancip,
(6) pengawasan yang didasarkan pada pencapaian tujuan daripada penguasaan.