Lompat ke konten
Kategori Home » Teknik Elektro » JARINGAN ADAPTIVE RESONANS THEORY

JARINGAN ADAPTIVE RESONANS THEORY

  • oleh

Jaringan Adaptive Resonans Theory (ART) menggunakan aturan pelatihan tak terbimbing (unsupervised). Motivasi jaringan ART adalah dapat mengendalikan derajat kemiripan pola yang berada pada gugus yang sama. Dearajat kemiripan dikendalikan oleh parameter kewaspadaan. (vigilance). Jaringan ART dikategorikan menjadi dua, yaltu ARTI untuk penggugusan vector biner dan ART2 untuk vector bernilai kontinyu.

Arsitektur Jaringan ARTI (ADAPTIVE RESONANS THEORY)

Jaringan ARTI terdiri atas dua lapis, yaitu lapis Fl (masukan dan antarmuka) dan lapis F2 (gugus). Seperti terlihat pada Gambar dibawah ini :

Berdasarkan informasi dan unit gugus dan pola masukan,unit Reset mengendalikan derajat kemiripan pola yang berada pad guus yang sama. Lapisan Fl dan F2 terhubung oleh dua lintasan bobot, yaitu bobot bottom-up (dad Fl ke F2) dan bobot top-down (dad F2 ke Fl).

Pembaruari bobot dikendalikan oleh persamaan diferensial, tetapi disumsikan bahwa jaringan ART1 dioperasikan dalam mode pelatihan cepat, yang mana bobot mencapai keseimbangan saat penyajian pola. Setelah unit gugus dipilih dan bobot diperbarul, maka sinyal top-down dan bottom-up berresonansi.

Algoritma Jaringan Adaptive Resonans Theory

Notasi yang digunakan dalam pelatihan jaringan ARTI adalah sebagai berikut:

n : cacah komponen vector masukan.

m : cacah gugus yang dapat dibentuk

bij : bobot bottom-up

tji : bobot top-down

p : parameter kewaspadaan

s : vector masukan biner (n-tupel)

x : vector aktivasi untuk lapis Fib (biner)

II x II : norm vector x yang didefinisikasi sebagai cacah komponen xi

L : Parameter yang digunakan untuk memperbarui bobot bottom-up.

Langkah-Iangkah algoritma adalah sebagai berikut:

Langkah 0. Inisialisasi parameter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *