Lompat ke konten
Kategori Home » Kehutanan » Hama-hama Pinus Merkusii

Hama-hama Pinus Merkusii

(1) Millionia Basalis WLK

Nama daerah : –

Famili : Geometridae

Ordo : Lepidoptera

Penggundulan dan kerusakan hebat terjadi pada hutan Pinus di Sumatera Utara. Misalnya pada tahun 1924 di dataran tinggi Karo, 1932 di Seribu Dolok, 1935 di Aek Na Uli yang menghebat sampai 75 % hutan menjadi gundul. M basalis merusak daun pada pohon Pinus muda dan Pinus tua dan serangan berjalan sepanjang tahun.

Panjang larva 3,5 – 4 cm dengan tebal 0,3 – 0,4 cm. Berwarna kehitam-hitaman dengan baris-baris warna putih kekuning-kuningan yang membujur, dengan bulu amat jarang. Di samping tiga pasang tungkai asli terdapat 2 tangkai palsu pada ruas-ruas ujung abdomen. Sewaktu mau berkepompong ulat turun ke tanah dengan pertolongan benang kelenjar liur.

Pupa berada di tanah, berwarna merah merang sampai coklat tua. Panjang pupa 17 – 18 mm dengan tebal 5 mm. Kupu berwarna biru tua sampai hitam dengan kilauan biru baja. Sayap bergaris orange sampai kuning, dipinggir sayap kadang-kadang terdapat bintik-bintik hitam. Lebar sayap membentang 4 cm. Kupu terbang siang hari, banyak terdapat pada bulan Juli sampai dengan September. Siklus hidup diperkirakan 3 bulan, sementara lama tiap-tiap stadium belum diketahui.

Fluyt pernah menganjurkan pemberantasan serangan pada tanaman muda dengan larutan 1 % arsenat. Lembaga Penelitian Hutan telah berhasil mengadakan pemberantasan dengan parasit telurnya yang termasuk dalam famili

(2) Dyorictria sp.

Narna daerah : Penggerek kulit

Famili : Pyralidae

Ordo : Lepidoptera

Hama ini merusak Pinus di Aek Na Uli pada tahun 1941 pada te

tahun, kemudian tampak menghebat pada tahun 1944. Pada tahun 1956 menyerang

Trichogramatidae.

kulit/ batang/ cabang tegakan umur 3 richogramatidae. gakan – 5 Pinus umur 4 tahun di Simpanganbolon II yang dalam waktu pendek telah meliputi daerah seluas 350 ha. Pada tahun yang sama menjalar ke Simpangbolon II pada

Pinus umur I – 4 tahun seluas 430 ha, pada tahun 1957 meluas lagi sampai 102 ha. Pada tahun 1957 Juga menyerang Pinus umur 4 tahun seluas 50 ha. Ternyata pohon yang disukai dan paling menderita adalah yang berumur 2 – 8 tahun.

Bagian yang paling yang disukai adalah pangkal cabang, walaupun bagian lainnyapun diserang juga. Lubang tempat penggerek masuk masih terlihat getah Pinus

yang membeku, mula-mula putih kemudian coklat, pada getah Pinus sering tercampur dengan serbuk gesekan dan kotoran hamanya.

Telur diletakkan satu per satu pada kulit pohon bagian luar, setelah menetas larva menggerek kulit dan masuk ke bagian dalam dari kulit. Hidup dengan makan bagian dalam kulit dan kambium pohon. Apabila telah sampai di tengah-tengah batang penggerek membelok ke bawah sampai dapat mencapai 15 – 20 cm dengan diameter lubang penggerek ± 0,3 cm. Penggerek itu dapat pula masuk ke dalam batang pohon, juga pada cabang dan pucuk. Tegakan yang terserang berat tampak seperti habis terbakar, daunnya menjadi kuning dan akhirnya coklat. Di bawah pohon dapat dijumpai pucuk-pucuk cabang yang jatuh, tampak pula pucuk-pucuk yang patah dan menggantung.

Menurut ‘British Museum of Natural History” di London dari contoh yang dikirim, walaupun belum pasti, hama ini mirip yang terdapat di pulau Chusan de Shanghai yang bernama Dyorictria rubella Hamps. Larva berwarna putih kotor yang kemudian berubah menjadi hijau ke coklat-coklatan, kepala dan pronotumnya hitam.

Panjang larva 2 cm dengan tebal 0,3 cm. Tiap-tiap ruas terdapat 4 bintik-bintik hitam di bagian atas dan 2 bintik-bintik hitam di samping. Pupa berwarna coklat mengkilat dengan panjang 1,3 cm dan tebal 0,25 cm. Kupu berwarna coklat kotor dengan panjang tubuh 1,3 cm dan panjang sayap 2,9 cm. Stadium telur belum banyak diketahui karena sulit ditemukan.

Siklus hidup ± 76 hari, dengan rincian stadium telur 8 hari, larva 45 hari, pupa 15 hari dan dewasa 8 hari. Cara pencegahan dan pemberantasan yang baik belum ditemukan, sebagai tindakan sementara dianjurkan mengadakan penanaman campuran dengan jenis pohon yang berdaun lebar. Kalshoven pernah menganjurkan untuk mengganti tanaman Pinus Aceh dengan Pinus Tapanuli, di samping itu dianjurkan untuk mencari parasit dan predatornya.

(3) Hama Pinus lainnya

Masih banyak serangga yang merusak, baik hutan tanaman Pinus maupun hutan Pinus alam, tetapi tidak terlalu merugikan dan belu perusak daun Pinus yang sering tampak adalah da

Hymenoptera yang dikenal dengan na daun Pinus adalah Eumeta variagatus (ulat kantong besar) dan Eumeta psendo (ulat kantong kecil) dari famili Psycidae, ordo Lepidoptera.

Berdasarkan observasi telah diperoleh penggerek Tortricidae, Eucosmidae dan Pyralidae, demikian juga dilaporkan adanya penggerek bunga/ buah di Takengon dan genus Evetria (sekarang dikenal sebagai Rhyacionia).

Di pulau Jawa beberapa kali dil rayap tanah. Di KPH Banyumas Timur pohon Pinus dilaporkan diserang oleh ulat bulu ordo Lepidoptera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *