Analisa kaitan biaya volume laba adalah salah satu tanggung jawab manajemen yang terpenting. Manajer biasanya mencoba untuk mendapatkan keuntungan yang terbesar dari kombinasi biaya variabel dan biaya tetap.
Sebagai contoh, pembelian mesin otomatis akan mengakibatkan lebih banyak biaya, namun mengurangi upah kerja per unit. Sebaliknya mungkin lebih baik mengurangi biaya tetap, agar diperoleh kombinasi yang lebih menguntungkan. Jadi, menjual langsung oleh tenaga penjual yang digaji dapat digantikan oleh penggunaan agen atau wiraniaga yang diberi imbalan komisi penjualan (biaya variabel).
Pada umumnya perusahaan-perusahaan yang banyak mengeluarkan biaya untuk iklan rela melakukannya karena mereka memperoleh marjin kontribusi yang besar (perusahaan penerbangan, rokok, kosmetik). Sebaliknya, perusahaan dengan marjin kontribusi yang rendah biasanya hanya mengeluarkan sedikit untuk iklan dan promosi (pabrik-pabrik peralatan industri). Jelas bahwa dua perusahaan dengan total penjualan unit yang sama, dan dengan harga jual per unit yang sama, akan mempunyai sikap yang berbeda di dalam mengambil risiko pembiayaan reklame. Misalkan saja:
Perusahaan minyak wangi itu cenderung untuk lebih menggencarkan pemasangan iklan, supaya bisa meraih tambahan marjin kontribusi sebanyak $180.000. Sebaliknya, kontraktor kebersihan/keamanan itu tentunya tidak tepat sekali jika ia banyak-banyak mengeluarkan biaya iklan untuk memperoleh tambahan marjin kontribusi yang hanya $30.000.
Jadi apabila rasio marjin kontribusi rendah, perlu ada pertanbahan yang besar dalam volume, supaya diperoleh pertambahan yang berarti dalam laba netto. Begitu penjualan melewati titik pilang-pokok, maka rasio marjin kontribusi yang besar akan menaikkan laba lebih cepat daripada marjin kontribusi yang kecil.