Banyak radiofarmasetik telah digunakan untuk berbagai test kedokteran nuklir. Beberapa daripadanya menjumpai banyak persyaratan untuk menyakinkan test, untuk perkembangan selanjutnya.
Sebagai medan perkembangan kedokteran nuklir, semangat yang terus menerus diarahkan terhadap riset dan perkembangan berbagai radiofarmasetik baru. Ini diharapkan bahwa kecenderungan dalam perkembangan agen barn untuk test diagnostik terus berkembang dan mengganti radiofarmasetik yang lebih baik dan pada yang lama untuk akurasi diagnostik yang lebih besar.
Desain radiofarmasetik, kita berusaha menanyakan dan menjawab pertanyaan sebagai berikut :
1. Informasi apa yang kita inginkan dan studi ini ?
Pertanyaan ini ditujukan sendiri pada informasi yang berhubungan dengan lokalisasi dari kelumit atau partisipasinya dalam fungsi fisiologik dari organ yang dipelajari. Mungkin seseorang ingin mengevaluasi status fungsional dan liver. Seseorang harus mendesain radiofarmsetik yang terutama bisa mengatasi hepatoside. Banyak zat warna dan senyawa metabolik termasuk katagori ini; contoh adalah rose bengal, bromosolfopetalein, dan pirodoksi-lidin glutamat.
Sebaliknya bila seseorang tertarik dalam gambaran struktur dari liver, kemudian seseorang dapat menggunakan koloidal radiofarmasetik yang dihilangkan dengan fagocyde dari liver. Komplek lain adalah studi penyakit yang berhubungan dengan jantung. Bila fraksi ejeksi dari jantung ditentukan, seseorang dapat memilih beberapa radiofarmasetik yang telah dicampur dengan darah dan tidak cepat dihilangkan dari sirkulasi.
mTcO- danmTc-berlabel albumin. Maka, bila seseorang ingin mengkuantitasi-kan bentuk infark miokardial, seseorang harus mengembangkan radiofarmasetik yang secara psikologik terkonsentrasi dalam otot miokardial normal.
Kation monovalen seperti potasium (K+) dan talium (201TI+) termasuk katagori ini. Infark miokardial akan digambarkan dengan absennya radioaktivitas. Ini bisa juga mungkin untuk mengembangkan radiofarmasetik yang akan konsentrasi dalam jaringan yang terinfark. Misalnya, denganmTc-pirofosfat infark miokardial akan dilihat sebagai titik panas (hot spot) dengan kenaikan uptake dan kelumit. Radiofarmasetik, bila diformulasi baik, akan jadi organ spesifik, tidak dihilangkan in vivo setelah pemberian, dan akan menghasilkan informasi yang banyak.
Dalam hal ini, seseorang harus mempunyai beberapa pilihan pengetahuan dari sifat biologik dan psikologik dari radiofarma-setik.
2. Bagaimana kita memformulasi radiofarmasetik yang maksudkan ?
Bagaimana kompleknya prosedur untuk menyiapkan agen ini ? Dalam menjawab pertanyaan ini, seseorang hams mengetahui benar sifat fisika dan kimia dan senyawa dan ingrediennya. Protokol percobaan tertentu hams tersedia. Semua material yang dibutuhkan dalam percobaan hams disiapkan.
Beberapa alat kering hams disiapkan sebelum mengerjakan percobaan yang sesungguhnya. Metoda penyiapan dari rdiofarmasetik hams di perbaruhi sesuai dengan keadaan baik di rumah maupun di pabrik. Metoda hams sesederhana mungkin maka dari itu persiapan rutin hanya melibatkan beberapa langkah tambahan dari kimia dan senyawa.
Prosedur juga tidak akan menghilangkan sifat yang banyak dari senyawa berlabel. Kondisi optimum dari temperatur, pH tegangan ionik, dan rasio molar hams dijaga dalam prosedur untuk potensi maksimum dari radiofarmsetik.
3. Setelah formulasi dengan baik radiofarmasetik, seseorang hams bertanya.
Seberapa bagus ini untuk test klinik yang spesifik ?
Uji klinik hams dikerjakan agar supaya mengevaluasi efikasinya. Awalnya mereka bisa menunjukkan pada binatang dan kemudian manusia. Dalam kasus yang akhir ini maka seseorang hams strik dengan peraturan dari FDA Amerika. Bila ada beberapa perubahan efek dalam manusia karena pemberian dari radiofarmasetik, kemudian radiofarmasetik tidak akan dipakai dan hams dibuang.