Model pemrograman ini didasarkan pada pendapat Kurtz (Palmer ,1981) bahwa pemrograman tidak pernah lengkap sebab rengguna dan kebutuhan-kebutuhan akan selalu berubah terus menerus sehingga diperlukan pemrograman ulang yang berlanjut.
Proses yang dilakukan dalam pemrogram!)ya menjadi sangat berjenjang dan bertahap dari kebutuhan yang sangat umum sampai yang paling rinci.
Secara garis besar pemrograman terdiri atas 4 (empat) tahap utama yaitu:
a. Tahap Orientasi (Orientation), merupakah tahap pengkajian filosofi, kegiatan-kegiatan dan tujuan yang ingin dicapai oleh klien.
b. Tahap Pembuatan Program Dasar (Base Program), adalah tahap pengkaiian kebutuhan klien, kajian literatur pendukung dan rencana awal program yang terdiri dari organisasi bangunan, area aktifitas, r.ubungan dan ukufan ruang.
c. Pengulangan Pemrograman ( Iterative Programming), proses ini terdiri dari penyajian program dasar kepada klien, mendapat masukan dari klien sebagai feedback, membuat rencana program baru, mengulangj penyajian serta merevisinya sampai tercapai kesepakatan.
d. Disain ( Desigfl as Feedback), proses yang di laku kan adalah mengembangkan skematik disain yang dilakukan selama proses pengulangan terakhir dari pemrograman, penyajian disain awal ,kepada klien, mengolah masukan dari klien, mengembangkan revisi skematik disain, mengulang proses sampai disetuju;.
Keempat tahapan utama tersebut di atas dalam pelaksanaannya menjadi panjang, karena tahap ketiga yaitu tahap iterativ yang diajukan menyiratkan kegiatan yang harus berulang pada setiap tahap beri kutnya (tahap ke-empat). Dengan demi kian proses tidak Linier. .Diagram proses pemrogram yang dimaksud adalah sebagai berikut seperti pada gambar 2 di bawah ini.