Studi kultural mencakup beragam pendekatan yang semuanya mengarah pada kultural mencakup beragam pendekatan yang semuanya mengarah pada signifikasi. Tercakup dalam hal ini adalah sosiologi, semiotik, antropologi budaya, signifikasi.
Tercakup dalam hal ini adalah sosiologi, semiotik, antropologi budaya, literary criticism, literary criticism, etnografi, feminisme, poststrukturalisme, psikoanalisis, Marxisme, dan etnografi, feminisme, poststrukturalisme, psikoanalisis, Marxisme, dan sejumlah teori lsejumlah teori lain tentang ideologi dan masyarakat. Studi kultural mungkin lebih tepat ain tentang ideologi dan masyarakat. Studi kultural mungkin lebih tepat dikenali sebagai suatu studi transdisipliner.dikenali sebagai suatu studi transdisipliner.
Object
Object studi dari studi kultural adalah teks studi dari studi kultural adalah teks (text) (text) yang diinterpretasikan sebagai yang diinterpretasikan sebagai bentuk, gaya atau genre. Dalam semiotic, teks mewakili bentuk, gaya atau genre. Dalam semiotic, teks mewakili satu kluster dari penanda. satu kluster dari penanda. Suatu teks menanda sesuatu yang diposisikan dalam suatu konteks penginterpretasian. Suatu teks menanda sesuatu yang diposisikan dalam suatu konteks penginterpretasian.
Konsep Konsep intertextuality intertextuality menggambarkan suatu cara sebuah makna dipandang sebagai menggambarkan suatu cara sebuah makna dipandang sebagai suatu teks sehingga produksi dan penggunaan suatu teks sangat tergsuatu teks sehingga produksi dan penggunaan suatu teks sangat tergantung pada antung pada kombinasi bagiankombinasi bagian–bagian dari teks yang lain.
Dalam budaya postmodern, intertextuality bagian dari teks yang lain. Dalam budaya postmodern, intertextuality dari artifak budaya secara reflektif menggambar aturan, peninggalan sejarah, dan cara dari artifak budaya secara reflektif menggambar aturan, peninggalan sejarah, dan cara memahaminya (Bennett dan Woollacott, 1988: 45; dan Fiske, 1987). Secara memahaminya (Bennett dan Woollacott, 1988: 45; dan Fiske, 1987).
Secara umum, umum, studi cultural tidak memiliki studi cultural tidak memiliki object object tetap dan sangat tergantung pada perspektif teoritik tetap dan sangat tergantung pada perspektif teoritik dan bahkan gaya serta tujuan peneliti.dan bahkan gaya serta tujuan peneliti.
Sebagai sebuah metode, penelitian kualitatif memiliki kelebihan dan kekurangan.
Sebagai sebuah metode, penelitian kualitatif memiliki kelebihan dan kekurangan. Hal ini sebagai contoh bisa dibandingkanHal ini sebagai contoh bisa dibandingkan dengan kelebihan dan kekurangan yang ada dengan kelebihan dan kekurangan yang ada pada penelitian kuantitatif, seperti halnya antara kelebihan dan kekurangan studi kasus, pada penelitian kuantitatif, seperti halnya antara kelebihan dan kekurangan studi kasus, focus groups, focus groups, etnografi, semiotic, penelitian etnografi, semiotic, penelitian survey survey dan analisis isi (Wimmer dan Dominick, dan analisis isi (Wimmer dan Dominick, 1997: 1101997: 110–135; dan Griffin, 2003:135; dan Griffin, 2003: 1414–19). Kelebihan dan kekurangan ini akan didiskusikan 19). Kelebihan dan kekurangan ini akan didiskusikan pada bagian selanjutnya.pada bagian selanjutnya.