1. Advokasi harus dilakukan secara kontinyu/terus-menerus.
Mengubah suatu sistem yang telah mapan sekian lama tentu bukan pekerjaan yang mudah karena membutuhkan keuletan, kerja keras, dan kesabaran. Advokasi kita mungkin belum membuahkan hasil, namun tidak berarti kita hrus berhenti untuk mencapainya. Demikian sebaliknya, kita jangan terlalu cepat merasa puas jika isu yang kita perjuangkan berhasil dankemudian meninggalkannya begjtu saja.
2. Menjamin Kesinambungan Advokasi
Guna menjamin kesinambungan advokasi, ada 4 hal penting yang harus diperhatikan.
a. Sumber Daya
Sumber daya harus memadai dalam arti dibutuhkan cadangan sumber daya manusia dan anggaran yang cukup. Ada kemungkinan pergantian personil di dalam kegiatan advokasi bisa diatasi dengan dokumentasi kegiatan seperti : apa saja yang telah dilakukan, siapa saja yang terlibat, apa yang sudah dihasilkan, apa rencana yang belum dilaksanakan, dll.
b. Mempertahankan Integritas
Integritas yang kadang dicapai dalam waktu yang lama harus dipertahankan. Ada beberapa cara seperti : mempertahankan konsistensi, menjaga kredibilitas bahan yang diadvokasikan, dan menjaga kebersihan diri dari suap dan sejenisnya.
c. Mempertahankan Koalisi
Koalisi yang dibangun dalam suatu jaringan kerja harus dipertahankan karena semakin banyak keterlibatan orang/lembaga yang mendesakkan isu tersebut, maka semakin kuat gaungnya sehingga semakin besar pula kemungkinan untuk didengar dan diperhatikan oleh pembuat kebijakan.
d. Akses Terhadap Informasi
Advokasi bisa berhenti jika kita kehilangan ketajaman dalam menangkap isu, kemampuan kita menangkap isu ini ditentukanoleh kemampuankita dalam mengakses informasi. Oleh karena itu kita harus terus mengakses informasi dengan cara mengikuti berita-berita yang berkembang di seputar isu-isu yang tengah kita angkat.
Referensi Universitas Gadjah Mada