Lompat ke konten
Kategori Home » Ekonomi » Budget Fungsi Pengawasan

Budget Fungsi Pengawasan

  • oleh

Pengawasan  ialah  tindakan  yang  harus  dilakukan  untuk  menjamin  bahwa rencana-rencana  dan tujuan-tujuan  perusahaan  telah dicapai. Kontrol jika  diterapkan dalam   budget   ialah   usaha-usaha   yang   sistematis   agar   pimpinan   perusahaan diberitahukan,  apakah  pelaksanaan  yang sebenamya  sesuai  atau menyimpang  dan rencana-rencana,     tujuan-tujuan    dan    kebijaksanaan-kebijaksanaan    yang    telah digariskan.

Didalam proses pengawasan terdapat empat kegiatan, yaitu:

  1. Penetapan standar untuk menilai.
  2. Mengukur hasil kerja yang dicapai.
  3. Membandingkan hasil yang dicapai dengan standar.
  4. Mengambil  tindakan  apabila  terjadi  penyimpangan  diantara  hasil  kerja  dengan standar yang ada.

Budget  adalah  standar  karena  dibuat  berdasarkan  standar  hasil  kerja  dan standar  biaya  yang  berasal  dari  komponen  biaya  untuk  suatu  kegiatan.  Tiap-tiap komponen biaya dalam penyusunan  didasarkan atas standar. Sebagai contoh, biaya material  diadapatkan  dan  standar  kebutuhan  material  untuk  suatu  jumlah  produksi tertentu,  selanjutnya  diperhitungkan   dengan  harganya.  Contoh  lain  adalah  biaya

tenaga kerja didapatkan dan standar upah yang berlaku baik itu upah menurut waktu (antara lain, mingguan, bulanan), upah borongan maupun adanya bonus dan lain-lain.

Sedangkan  standar hasil kerja dibuat berdasarkan  kemampuan  tenaga kerja, peralatan dan sebagainya dihubungkan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan tersebut. Sesuai dengan tujuan perusahaan  pada umumnya maka budget ini dipakai sebagai  standar  untuk  memperkirakan  besarnya  keuntungan  perusahaan.  Kegiatan operasional perusahaan harus didasarkan atas budget yang telah disusun.

Penyusunan Budget Dan Penerapannya Budget Komprehensif untuk perencanaan, koordinasi dari kontrol.

Komponen-komponen  utama dari suatu budget komprehensif terdiri dari:

Daftar Isi

1.   Budget perencanaan

Budget perencanaan terdiri dari:

A.1. Budget Operasi:

A.1.1. Daftar pendapatan yang diproyeksi

a.  Daftar Pendapatan Seluruhnya

b.  Daftar Pendapatan bulanan atau triwula

c.   Daftar   Pendapatan   menurut   divisi-divisi   penjualan   dan/atau menurut macam-macamnya barang barang yang dijual

A.1.2. Lampiran-lampiran dan Daftar Pendapatan.

a.  Rencana Penjualan

a.1.    Diperinci   menurut   daerah   penjualan,   menurut   bulan, triwulan atau tahun penjualan

a.2.    Diperinci    menurut    macam-macamnya    barang-barang yang dijual tiap bulan, tiap triwulan atau tiap tahun.

b.  Rencana Produksi

b.1. Daftar persediaan-persediaan

b.2. Budget bahan-bahan baku

b.3. Budget upah langsung

b.4. Budget biaya-biaya produksi tak langsung untuk:

b.4.1. Bagian-bagian pembantu

b.4.2. Bagian-bagian produksi

c.   Budget biaya-biaya Administrasi

c.1.Budget biaya-biaya Direksi

c.2.Budget biaya-biaya Bagian Keuangan

c.3.Budget biaya-biaya Bagian Pegawai

c.4.Budget biaya-biaya Bagian Teknik & Research

c.5.Budget biaya-biaya lainnya

d.  Budget biaya-biaya Penjualan.

Di   dalam   unit   perusahaan   hutan   penjualan   kayu   bulat   dapat dibedakan  berdasarkan  jenis  kayu,  kualitas  (ukuran  diameter,  panjang, cacat-cacat  kayu),  sistem  penjualan  (lelang,  kontrak  dllnya,  lokasi/daerah pemasaran/penyerahan    ke   Industri   dllnya).   Rencana    Produksi   yang dimaksud disini untuk perusahaan adalah kegiatan produksi hutan dalam arti luas  termasuk  penanaman,  pengadaan  bibit,  pemeliharaan,  pemanenan, perlindungan   hutan,   perencanaan   dllnya.   Untuk   bahan   baku   dalam perusahaan  hutan  yang  menghasilkan  kayu  bulat  akan  tetapi  keperluan material dalam kegiatan produksi. Misalnya untuk kegiatan pemanenan hasil dengan menggunakan alat berat perlu bahan/material: Solar, pelumas, suku cadang,  ban, sling,  dsbnya.  Kegiatan  lain misalnya  pengadaan  bibit perlu ada “potrays”, pupuk, dsbnya.

A.2. Budget Keuangan: Yang terdiri dari:

A.2.1. Daftar neraca yang diproyeksi

A.2.2. Lampiran-lampiran dan daftar neraca:

a.  Cash Budget

b.  Budget piutangpiutang c.   Budget Investasi

d.  Daftar Penghapusan Aktiva

e.  Lain-lain

A.3. Budget Khusus

Yang terdiri dari:

A.3.1. BudgeAdvertensi

A.3.2. Budget Research A.3.3. Budget lainnya

2.  Budget biaya-biaya variable

Budget biaya variable ini memberikan data-data untuk budget Perencanaan mengenai:

B.1. Biaya-biaya Produksi tak langsung

B.2. Biaya-biaya Administrasi

Budget ini memberikan data-data juga untuk kontrol biaya-biaya yang dinamis. Budget KAS diperlukan  merencanakan  keperluan  KAS untuk belanja  material,  upah dsbnya (out flow). Budget piutang direncanakan  apabila dilakukan penjualan dengan sistim  kredit  (diatur  dalam  bentuk  kontrak  penjualan/pembelian).  Untuk  perusahaan hutan Budget  KAS harus diperinci  dalam  bulanan,  hal ini disebabkan  hanya variasi kegiatan  pengusahaan  hutan  yang  dipengaruhi  oleh musim;  tanaman,  pemungutan hasilnya.

Sedangkan  Budget  Kas  (inflow)  hasil  penjualan  kayu  kemungkinannya  juga tidak  merata  karena  selain  dipengaruhi   oleh  produksi   (pemungutan   hasil)  juga dipengaruhi  oleh penjualan/pasar.  Penjualan  sangat bervariasi dan  sistem penjualan bebas, sistim kontrak dll. Sistim kontrak penjualan akan menjamin “inflow” karena telah diatur  jadwal  penyerahan,  jadwal  pembayaran  dsbnya.  Meskipun  demikian  dalam dunia bisnis ternyata  selalu ada penyimpangan  dalam  kontrak.  Penyimpangan  telah diatur dalam bentuk denda/sanksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *