Lompat ke konten
Kategori Home » Ekonomi » BIAYA TRANSAKSI (EKSPLISIT DAN IMPLISIT)

BIAYA TRANSAKSI (EKSPLISIT DAN IMPLISIT)

  • oleh

Biaya transaksi adalah biaya yang timbul karena transaksi tertentu, misal karena transaksi untuk memperoleh input tertentu. Biaya tersebut terdiri dari biaya yang jelas bisa dilihat (biaya eksplisit), misal harga ban, biaya transportasi, dan biaya yang tidak jelas kelihatan (biaya implisit).

Biaya Eksplisit adalah biaya yang jelas bisa dilihat

Biaya implisit adalah biaya yang tidak jelas kelihatan.

Biaya implisit bisa disebabkan karena specialized investment, yaitu investasi yang khsusus dibuat untuk tujuan transkasi tertentu. Misal, untuk pembelian ban dari Merk A, perusahaan mengembangkan alat uji kualitas yang hanya sesuai dengan ban Merk A . Karena kekhususan tersebut, peralatan tersebut tersebut tidak bisa lagi digunakan untuk lainnya, dan tidak bisa dijual. Dengan kata lain, biaya peralatan tersebut sudah tertanam (sunk cost).

Specialized investment tersebut bisa diakibatkan karena :

1. Site: perusahaan mendekati bahan mentah, misal perusahaan listrik mendekati sungai (air terjun) karena lebih mudah mengirimkan listrik dibandingkan dengan mengirimkan air. Karena itu lokasi di pinggir air terjun tersebut hanya bermanfaat dalam kaitannya dengan pembuatan tenaga listrik tersebut.

2. Dedicated asset: misal alat yang khusus dibuat untuk tujuan fasilitasi transaksi tertentu, dan tidak bisa digunakan untuk tujuan lainnya.

3. Human capital: tenaga kerja yang dididik secara khusus untuk tujuan tertentu, dan ketrampilannya tidak bisa digunakan untuk lainnya.

BEBERAPA IMPLIKASI DARI SPECIALIZED INVESTMENT

Specialized investment membuat munculnya biaya yang berkaitan dengan situasi tersebut, seperti:

  • TAWAR MENAWAR MENJADI LEBIH MAHAL: karena perusahaan melakukan investasi khusus, bisa terjadi perusahaan penjual akan meningkatkan harganya karena tabu perushaaan sudah terlanjur kepalang basah melakukan investasi pada peralatan khusus tersebut.
  • UNDERINVESTMENT: sebagai contoh, jika tenaga kerja tidak yakin berapa lama dia akan belajar dan bekerja menggunakan ketrampilan khusus tertentu, maka is tidak akan bekerja sekeras-kerasnya, karena merasa tidak pasti masa depannya.
  • HOLD-UP PROBLEM: Sebagai contoh, jika saya memperoduksi huberger dan memesan daging berger 1000 biji dan harus berada di depan kantor saya jam 8 pagi. Penjual akan datang ke tempat saya, kemudian tidak langsung memindahkan bergernya, tetapi meminta kenaikan harga. Karena saya membutuhkan secepatnya, terpaksa saya menerima tawaran kenaikan harga tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *