Persepsi sosial adalah kemampuan untuk membuat interpretasi dan kesimpulan yang akurat tentang orang lain dari penampilan fisik umum mereka, pola komunikasi verbal, dan nonverbal. Hal-hal seperti ekspresi wajah, nada suara, gerakan tangan, dan posisi atau gerakan tubuh adalah pertanyaan yang diambil oleh orang-orang dengan tingkat persepsi sosial yang lebih tinggi untuk mengetahui apa yang dipikirkan, dirasakan, atau mungkin dilakukan orang lain selanjutnya. (Aronson dkk, 2010)
Ini adalah kemampuan orang untuk menciptakan kesan tentang orang lain atau membentuk penilaian tentang individu atau kelompok lain. Menarik kesimpulan tentang seseorang dari pengamatan tertentu juga bisa berada di bawah persepsi sosial.
Memahami lingkungan kita adalah tugas utama bagi pikiran, yang kita pelajari dan tingkatkan saat kita tumbuh. Kami menafsirkan dunia di sekitar kami dengan membentuk kategori dan menggunakan hubungan sebab-akibat. Proses ini mungkin tidak selalu rasional atau logis, karena membaca informasi yang tersedia adalah tugas subjektif.
Keyakinan kita sebelumnya, sikap kita terhadap peristiwa atau kelompok tertentu, dan suasana hati kita saat ini, semuanya bersatu untuk membentuk persepsi kita tentang lingkungan kita. Praduga tertentu ada sebagai bagian dari kepribadian kita, kehidupan sosial kita, pendidikan kita, dan sumber identitas sosial lainnya.
Ide persepsi sosial bertumpu terutama pada kualitas atribusi. Ini membantu kita dalam memahami bagaimana dan mengapa orang berperilaku seperti yang mereka lakukan. Penalaran adalah bentuk atribusi yang paling sederhana. Teori berkaitan dengan bagaimana orang menggunakan informasi untuk menjelaskan peristiwa yang ditimbulkan.