Pattern recognition merupakan identifikasi dari penyusunan stimuli sensori yang kompleks. Ketika kamu mengenali sebuah pola, proses sensori mengirimkan dan mengorganisasikan informasi mentah yang disediakan oleh reseptor sensori. Dan kamu akan membandingkan stimuli sensori dengan informasi pada penyimpanan memori lain.
Teori-teori pattern recognition diantaranya :
a. Template-matching theory
Menurut teori ini stimulus yang diterima oleh reseptor sensori kita dibandingkan dengan sejumlah set cetakan (template), yang merupakan pola spesifik yang telah disimpan dalam memori. Namun, template-matching theory ini hanya berfungsi untuk huruf-huruf tertentu dan objek simpel lain yang disajikan dalam bentuk lengkapnya.
b. Prototype models
Berdasarkan teori ini, kita menyimpan prototype, yaitu abstrak, pola yang ideal dalam memori. Ketika kita melihat sebuah stimulus, kita membandingkannya dengan prototype. Kesesuaiannya tidak harus sangat tepat. Jika kesesuaiannya cukup dekat, kita akan mengenali stimulus tersebut.
c. Distinctive-feature Models
Berdasarkan teori ini, kita membuat diskriminasi diantara huruf-huruf pada dasar yang memiliki sedikit karakteristik. Karakteristik ini yang berbeda dari satu huruf dengan huruf yang lain yang disebut distinctive features. Orang mengirimkan abstrak, versi yang ideal dari masing-masing huruf dalam memori mereka.
d. The Computational Approach
Pendekatan ini terdiri atas prototype dan distinctive-features approach, walaupun perhatiannya berbeda. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk mengembangkan teori dasar komputer yang dapat menyelesaikan beberapa tugas kognitif yang dapat diperoleh manusia, seperti kecepatan, pengenalan akurat dari objek 3 dimensi.