Besamya laba yang dimasukkan dalam cadangan atau ditahan, selain tergantung pada besarnya laba yang diperoleh selama periode tertentu, juga tergantung kepada “dividend politik” dan “plowing-back policy” yang dijalankan olehperusahaan yang bersangkutan meskipun laba yang diperoleh selama periode tertentu besar, tetapi oleh karena perusahaan mengambil kebijakan bahwa sebagian besar dan laba tersebut dibagikan, sebagai deviden, maka bagian laba yang dijadikan cadangan adalah kecil jumlahnya.
Pada umumnya pelaksanaan “plow-back policy” atau policy penanaman kembali dalam perusahaan didasarkan pada pedoman-pedoman sebagai berikut:
1. “Plow-back” hendaknya dijalankan selama dapat diinvestasikan dengan “rate ofreturn” yang lebih tinggi daripada “cost of capital-nya”
2. “Plow-back” hendaknya dapat menstabilisir dividen.
3. Plow-back” hendaknya merupakan persiapan untuk menghadapi keadaan darurat atau untuk ekspansi.
Blom mengemukakan 3 buah alasan utama untuk menahan laba, yaitu:
1. alasan untuk stabilisasi
2. alasan untuk investasi
3. alasan untuk memperbaiki struktur finansiil.
Berdasarkan itu maka perlulah diadakan:
1. cadangan untuk stabilisasi
2. cadangan untuk ekspansi
3. cadangan untuk perbaikan struktur finansiil.
Polak mengemukakan alasan untuk membuat cadangan sebagai berikut:
1. menjaga agar modal yang ditetapkan jangan “tersinggung”.
2. untuk melunasi utang.
3. untuk memenuhi kebutuhan modal badan usaha yang makin meningkat karena hasrat perluasan.
Makin besar cadangan yang disediakan berarti makin besar sumber intern dan dana yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan.
Pemanfaatan laba yang ditahan untuk satu perusahaan berbeda denganlainnya berdasarkan alasan tersebut di atas. Sebagai contoh aplikasi dalam perusahaan hutan misalnya:
a. Disebabkan oleh perusahaan mempunyai dana dan laba ditahan cukup banyak sebagian dana dipakai untuk membeli mesin barn (traktor, logging truck dll) pada posisi mengganti alat lama yang telah tua dan produktivitasnya rendah, sebagian
dana untuk rehabilitasi kantor/perumahan dalam base camp yang keadaannya rusak karena mernang telah lama umur pakainya misalnya 15-20 tahun.
b. Untuk HTI yang pada mulanya persemaian dengan menggunakan manual, setelah perusahaan melewati daur dan mendapatkan keuntungan dan hasil panenan, sebagian dana laba ditahan dipakai untuk memperbaikilmerenovasi persemaian dengan menambah peralatan mekanis misalnya untuk penyiramandengan memakai sprinkle. Dengan adanya sprinkle ini diharapkan kualitas penyiraman dapat lebih seragam sehingga kualitas bibit meningkat.
c. Apabila suatu perusahaan pada awalnya banyak hutan bank dengan angsuran dan biaya bunga bank cukup tinggi maka laba ditahan dapat dipakai untuk melunasi sebagian hutan atau seluruhnya. Dengan demikian maka biaya angsuran dan bunga bank akan berkurang atau hapus sehingga biaya total menurun dan keuntungan menjadi lebih besar.
Sumber intern selain berasal dari laba/cadangan juga berasal dari akumulasi depresiasi. Besarnya akumulasi depresiasi yang dibentuk dari depresiasi setiap tahunnya adalah tergantung kepada metodedepresiasi yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Sementara sebelum akumulasi depresiasi tersebut digunakan untuk mengganti aktiva tetap yang akan diganti, dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan meskipun waktunya terbatas sampai saat penggantian tersebut. Selama waktu akumulasi depresiasi merupakan sumber penawaran modal di dalam perusahaan itu sendiri.
Makin besar jumlah akumulasi depresiasi berarti makin besar “sumber intern” dan dana yang dihasilkan di dalam perusahaan yang bersangkutan. Depresiasi/penghapusan suatu aktiva tetap misalnya diperhitungkan dalam biaya tetap, akan tetapi pada kenyataannya biaya dalam arti riil/kas tidak dikeluarkan.
Oleh sebab itu depresiasi tersebut menjadi sumber internal dana perusahaan. Sebaiknya dana tersebut tidak digunakan untuk kepentingan lain sehingga pada saat perusahaan memerluakan dana investasi peralatan (penggantian) misalnya setelah 5 tahun sesuai umur pakainya tidak mengalami kesulitan. Misalnya untuk meningkatkan likwiditas perusahaan.