Lompat ke konten
Kategori Home » Ilmu Psikologi » Apa itu Identitas Sosial (Social Identity)

Apa itu Identitas Sosial (Social Identity)

  • oleh

Jhon Trunner’s & Michael Hagg (1992, 1996) psikolog sosial dari Australia menyatakan :

Manusia mendefinisikan dirinya berdasarkan kelompoknya. Konsep diri-perasaan mengenai siapakah kita tidak hanya berisikan identitas pribadi tapi juga identitas sosial, seperti pada permainan kartu yang dibagi dalam 4 kelompok yaitu hati, wajik, keriting dan beringin.

Identitas sosial merupakan suatu proses yang membutuhkan obyek dan subyek identifikasi.

diantara keduanya terdapat hubungan dialektik yang menyebabkan proses identitas sosial berkaitan dengan waktu dan syarat memungkinkan terjadinya stabilitas dan perubahan sosial. Proses ini tidak terjadi pada tingkat individu tapi individu menjadi bagian dari identitas sosial, subyek dalam identitas sosial bersifa aktif.

Hal  yang  terjadi  pada  individu  adalah  kategori  sosial, mempunyai fungsi ganda: sebagai diferensiasi sosial (orang batak) dan integrasi ideologi (bukan pelajar tapi mahasiswa) Perbedaan  identitas  sosial  yang  sangat  mencolok  yaitu hubungan antar etnik cina dan pribumi  berlatar belakang sejarah dan kebudayaan.

 Tajfel & Turner (Psikolog    Sosial    Inggris memperkenalkan Teori Identifikasi Sosial yaitu:

  1. Kita mengkategorikan diri dan orang lain dalam suatu kelompok untuk mendapatkan label.

2. Kita mengidentifikasi: mengasosiasikan diri kita dengan suatu kelompok (ingroups).

3. Kita  membandingkan  dan  memperlihatkan  perubahan antara group kita dengan group lain contohnya remaja sering menemukan kebanggaan, kekuatan dan identitasnya dalam sebuah gang.

Bias dalam in group seperti agama, jenis kelamin, pendidikan seseorang belum tentu menunjukkan siapa orang itu sebenarnya kelompok  merupakan  kebanggaan  karena  merasa memiliki (kebersamaan) mudah menumbuhkan prasangka pada kelompok lain (out group).

1.Karena akan mencari dan merasa senang berkelompok dengan  orang  lain  yang  juga  memiliki  prestasi  atau kemampuan yang sama atau sejajar dengan dirinya.

2.Karena adanya identitas sosial kita harus menyesuaikan dengan norma-norma yang ada di kelompok itu berkaitan untuk kelompok dampaknya  semakin tidak menyukai kelompok lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *