Pada prinsipnya analisis frekuensi dengan cara grafis mirip dengan cara menggunakan distribusi frekuensi teoritik. Cara ini diterapkan terutama untuk tersedia minimum 20 tahun dan kala ulang yang ditinjau tidak boleh lebih besardari panjang data tersedia (T n). Prosedur hitungan sama dengan langkah-langkah pada cara menggunakan distribusi frekuensi teoritik, hanya saja penarikan garis teoritik dapat dilakukan secara langsung dengan pendekatan pandangan mata tanpa disertai uji Chi—kuadrat maupun Smirnov-Kolmogorov.
Untuk data yang kurang dan 20 tahun dapat diturunkan sen data parsial dengan menggunakan rumus Rasional, Hidrograf Satuan atau dengan model hidrologi yang lain. Untuk itu diperlukan data hujan ekstrim sebagai masukan model dalam menentukan debit banjir tambahan (selain debit banjir maksimum tahunan). Apabila tidak terdapat data debit banjir sama sekali, dapat ditempuh dengan menentukan dahulu curah hujan rancangan, kemudian diteruskan dengan hitungan debit banjir rancangan dengan metode Rasional, Hidrograf Satuan atau model hidrologi lain yang sesuai dengan daerah tinjauan. Jadi dalam kasus ini analisis frekuensi diterapkan untuk menentukan curah hujan rancangan.