Lompat ke konten
Kategori Home » Sosial Politik » Komponen Komunikasi

Komponen Komunikasi

  • oleh

Menurut Wwilbur Schramm, dalam suatu proses komunikasi paling sedikitharus terdiri dari 3 komponen yaitu:

  • Sumber
  • Pesan
  • penerima

Sementara menurut Harold Lasswell, komponen-komponen komunikasi dan proses komunikasi dalam suatu kalimat tanya:

Who says what in which channel to whom with what effect.

Berdasarkan pada formula Lasswell di atas, maka komponen komunikasinya adalah:

  • sumber = who
  • pesan = says what
  • saluran = in which channel
  • penerima = to whom
  • efek = with what effect

Secara umum komponen-komponen komunikasi adalah sebagai berikut:

1. Sumber (source)

Adalah seorang atau organisasi/lembaga yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau memutuskan untuk berkomunikasi dengan menyampaikan informasi, gagasan, sikap dan perasaannya kepada orang lain.

Contoh:

Seorang saksi mata yang melaporkan suatu kejadian kepada polisi. Lembaga BKKBN yang menyampaikan pesan-pesan dan programprogram pembinaan keluarga berencana yaitu keluarga kecil dan sejahtera.

2. Pesan (message)

Merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.

Menurut CS. Pierce, tanda-tanda dapat digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu:  ikon, indeks dan simbol atau lambang.

  • Ikon adalah tanda yang memiliki kesamaan dengan objek yang digambarkan.

Contohnya, foto seseorang atau foto pemandangan.

  • Indeks adalah tanda-tanda yang memiliki hubungan langsung dengan keberadaan realitas atau objek yang ditunjuknya. Contohnya, adanya asap menunjukkan akan keberadaan api.

Contoh lain, adanya semut menunjukkan akan adanya sesuatu yang mengandung rasa manis atau gula.

  • Sedang simbol merupakan tanda yang hubungannya dengan realitas yang diungkapkan tidak dekat, melainkan berdasarkan kesepakatan masyarakat dan budaya yang menggunakannya.

Contoh:

Rambu-rambu lalu lintas yang disepakati oleh masyarakat umum baik nasional maupun internasional. Kentong titir, merupakan tanda akan adanya keadaan bahaya, seperti kebakaran, banjir dan lain-lain, yang disepakati oleh masyarakat desa di Jawa.

Simbol atau lambang-lambang juga dapat dibedakan kedalam simbolsimbol verbal, simbol-simbol nonverbal dan simbol-simbol paralinguistik. Simbol-simbol verbal adalah tanda-tanda yang biasanya berupa katakata, baik yang tertulis maupun yang diucapkan oleh seseorang. Simbolsimbol nonverbal adalah tanda-tanda yang berupa gambar, warna, isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah, gerak tertentu.

Contohnya:

· Bendera putih untuk menyatakan menyerah dalam suatu pertempuran, atau adanya orang meninggal bagi masyarakat di kota Yogya dan sekitarnya.

· Isyarat dalam bentuk sand

· Anggukan kepala untuk menyatakan setuju.

· Gambar

· Orang yang menger jelas.

Sedang tanda terdapat diantara simbol tinggi rendahnya nada berbicara, kualitas suara dan lain

Contoh:

Orang yang sedih biasanya berbicara dengan nada yang rendah dan volume suara yang rendah.

Orang yang marah biasanya b yang tinggi dan kecepatan berbicara tinggi.

3. Saluran Komunikasi (channel/media)

Merupakan alat atau sar kepada penerima. Lambang/simbol merupakan media primer dalam komunikasi. Lambang berupa bahasa, baik bahasa tulis maupun bahasa lisan paling banyak digunakan karena dianggap paling mampu menterjemahkan perasaan dan pikiran kepada orang lain.

Sedang media sekunder dalam komunikasi dapat dibedakan menjadi media nir massa dan med surat, telegram. Sedang media massa berupa suratkabar, radio, televisi, film, buku, majalah dan lain

Contoh:

· Dalam komunikasi lisan maka apa yang ada dibenak orang lain tidak bisa disampaikan langsung ke disampaikan melalui kata

· Seseorang yang menulis surat lamaran kerja ke sebuah perusahaan, maka surat merupakan media nir massa. gerak-gerik yang mempunyal makna sandi morse. yang mempunyai arti dilarang lewat.

mengernyitkan dahi untuk menyatakan bingung atau belum dang tanda-tanda informasi paralinguistik adalah tanda-tanda yang simbol-simbol verbal dan nonverbal, seperti volume lain-lain.

berbicara dengan nada yang tinggi, volume sarana untuk menyampaikan pesan dari media massa. Media nir massa antara lain telepon, lain-lain.

4. Penerima (Komunikan)

Adalah seseorang atau sejumlah orang yang menerima pesan dan sumber. Dilihat dari jumlahnya; maka bisa seseorang, sekelompok orang atau sekelompok besar onang yang tidak terhitung jumlahnya (massa).

Contoh:

– Pendengar satu stasiun radio jumlahnya tidak terhitung dan tersebar dalam suatu radius tertentu.

– Pembaca sebuah buku jumlahnya banyak sekali walaupun tidak secara bersama dalam membaca buku tersebut.

– Penerima tetepon biasanya seorang individu atau sekelompok kecil orang.

5. Umpan Balik (Feedback)

Merupakan informasi yang memberitahu sumber bagaimana penerima menginterpretasikan pesan yang diterimanya. Informasi-infonmasi ini disampaikan penerima sebagai tanggapan atas pesan yang disampaikan sumber kepadanya. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai sumber untuk menilai keefektifan pesan yang disampaikannya, sehingga sumber dapat melakukan perbaikan-perbaikan atau penyesuaian-penyesuaian dalam berkomunikasi berikutnya. Umpan balik ini dapat dibedakan ke dalam

– Umpan balik positif dan umpan balik negatif.

– Umpan balik internal dan umpan balik eksternal.

– Umpan balik langsung dan umpan balik tertunda.

Umpan balik positif:

adalah umpan balik yang sesuai dengan harapan dari sumber.

Contoh:

Seseorang guru yang mengajar murid-muridnya memperoleh tanggapan yang menyenangkan dari murid-muridnya yang mendengarkan dan menyimak pesan yang disampaikan dan memahami apa yang disampaikan gurunya.

Umpan balik negatif:

Adalah umpan balik yang tidak sesuai dengan harapan dari sumber.

Contoh:

Seorang kakak yang memberi nasehat adiknya, ternyata ditanggapi adiknya dengan negatif, yaitu menganggap kakaknya menggurui dan sok tahu serta mau ikut campur urusan orang lain.

Umpan balik internal: adalah umpan balik yang berasal dari sumber/komunikator sendiri.

Contoh:

Seseorang yang sedang berpidato mendengar dan menyadari bahwa katakata disampaikannya kurang jelas dan tepat, kemudian mengulangi dan menggantinya dengan kata lain yang dapat dipahami oleh penerima.

Umpan balik eksternal: adalah umpan balik yang berasal dari penerima pesan.

Umpan balik langsung:

adalah umpan balik yang disampaikan penerima pada saat yang sama (seketika) saat komunikasi berlangsung.

Contoh:

Pada komunikasi tatap muka, dimana sumber dan penerima berada dalam situasi tatap muka, maka umpan balik bisa diketahui sumber seketika pada saat komunikasi berlangsung, seperti penerima memperhatikan dan mengerti pesan yang disampaikan sumber.

Umpan balik tertunda :

Adalah umpan balik yang diterima sumber tidak secara langsung, melainkan setelah komunikasi selesai dilakukan. Umpan balik tertunda ini terjadi dalam komunikasi yang bermedia.

Contoh:

Dalam komunikasi melalui medium surat kabar, umpan balik akan diketahui/diterima oleh sumber atau komunikator membutuhkan tenggang waktu tertentu, misalnya umpan balik disampaikan melalui telepon ke redaksi atau surat dan pembaca.

6. Barier (Hambatan komunikasi)

Merupakan faktor-faktor yang menghambat dalam proses komunikasi, sehingga pesan yang disampaikan tidak cukup jelas dan terjadi destrosi dalam komunikasi. Ada beberapa hambatan komunikasi, antara lain.

– Hambatan mekanis

Yaitu faktor-faktor yang menghambat jalannya pesan secara fisik, biasanya terdapat pada media yang dipakai dalam menyampaikan pesan.

Contoh:

– Terhambatnya siaran radio karena berimpitan gelombang dan dua stasiun penyiaran atau suara yang terputus-putus pada pesawat radio.

– Ketikan/cetakan yang buram atau tidak jelas pada surat kabar.

– Hambatan semantik

Yaitu hambatan yang berhubungan dengan bahasa yang digunakan

dalam penyampaian pesan, sehingga terjadi perbedaan penafsiran atau salah pengertian terhadap suatu pesan yang pada akhirnya terjadi salah komunikasi diantara pihak-pihak yang berkomunikasi.

Contoh:

– Salah ucap komunikator, yang bermaksud mengatakan “kedelai” tetapi mengucapkan “keledai”.

– Salah penaftiran karena pengertian konotatif seperti mengatakan “anjing” untuk menyebut binatang tetapi ditafsirkan “anjing” dalam pengertian umpatan

Untuk mengatasi hambatan semantis ini, seorang komunikator harus dengan cermat memilih kata-kata yang akan disampaikan sehingga tidak menimbulkan makna ganda, berhati-hati dalam mengucapkan pesan serta menyusunnya dalam suatu kalimat yang Iengkap.

– Hambatan psikologis

Merupakan faktor-faktor dalam diri komunikan/penerima (kondisi kejiwaan seseorang) yang dapat menghambat jalanya komunikasi, seperti perasaan marah, sedih, kecewa, bingung atau prasangka terhadap orang lain yang berkomunikasi dengannya.

Contoh:

– Seseorang yang sebelumnya sudah berprasangka pada orang lain, jika berkomunikasi dengan orang tersebut tidak akan efektif karena selalu mempunyai prasangka buruk pada setiap apa yang dikemukakan orang tersebut.

– Seorang komunikator yang tidak mempelajari terlebih dahulu kondisi kejiwaan komunikan tidak akan efektif dalam komunikasinya, misalnya komunikannya sedang marah atau bingung.

7. Gangguan (Noise)

Merupakan sesuatu yang mempengaruhi jalannya suatu pesan, terhalangnya proses penyampaian pesan atau yang mengganggu kamampuan pengiriman atau penerimaan pesan, sehingga pesan yang diterima komunikan berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh sumber/komunikator.

Gangguan-gangguan dalam komunikasi antara lain :

– Gangguan teknis

yaitu faktor-faktor yang mengganggu komunikasi, sehigga penerima merasakan perubahan dalam informasi atau stimulus yang sampai kepadanya.

Contoh:

– Seseorang tidak dapat mendengarkan secara jelas apa yang dikatakan temannya karena sistem suara yang sangat gaduh.

– Mahasiswa tidak dapat mendengar secara jelas kuliah dosennya karena di luar ruang kuliah sangat ramai/gaduh.

– Gangguan statis

yaitu gangguan-gangguan yang sifatnya selalu tetap, tidak dapat ditolak dan dikontrol oleh sumber atau komunikator. Misalnya : cuaca, hujan, petir dan lain-lain.

Contoh;

– Dua pihak yang berkomunikasi terganggu karena hujan yang deras sehingga proses penyampaian dan penerimaan pesan tidak dapat berjalan dangan lancar.

– Seeorang yang seclang memutar televisi mengalami gangguan karena adanya petir sehingga tidak dapat mendengar secara jelas apa yangdisampaikan komunikator.

8. Pengaruh (efek, akibat, influence)

Merupakan dampak atau pengaruh dari pesan yang disampaikan sumber/komunikator ke penerima. Komunikasi yang efektif tentu menimbulkan dampak pada penerima yang sesuai dengan tujuan dan harapan dari sumber/komunikator.

Efek atau pengaruh yang ditimbulkan antara lain :

– Efek kognitif

yaitu pengaruh pada komunikan berupa perubahan atau penambahan pengetahuan tertentu.

Contoh:

Setelah menonton siaran berita, penerima pesan/komunikan memperoleh tambahan informasi/pengetahuan mengenai masalah tertentu.

– Efek efektif

yaitu pengaruh pada komuikan berupa perubahan sikap dan perasaan terhadap sesuatu.

Contoh:

Setelah berkomunikasi dengan seseorang, bisa terjadi perubahan sikap dan tidak suka menjadi suka atau dan berprasangka menjadi bersimpati atau sebaliknya.

– Efek konotif/psikomotorik

yaitu pengaruh pada komunikan/penerima berupa perubahan perilaku.

Contoh:

Setelah mengikuti konseling perkawinan secara intensif, maka seseorang yang sebelumnya memutuskan untuk bercerai kemudian mengurungkan niatnya dan mencoba untuk mempertahankan perkawinannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *