Sangat dipahami bahwa pada kenyataannya terdapat banyak variasi dari perubahan organisasi yang disebabkan karena bekerjanya banyak faktor. Oleh sebab itu, dalam mencoba memahami tipologi perubahan organisasi yang cukup banyak variasinya itu dapat dikembangkan suatu penggolongan perubahan organisasi secara sederhana, namun dipandang akan dapat membantu dalam memahami perubahan organisasi.
Kriteria pertama yang dipergunakan dalam tipologi ini adalah direncanakan atau tidak direncanakannya suatu perubahan. Berdasarkan kriteria ini maka perubahan organisasi dapat merupakan suatu perubahan yang disengaja, yang direncanakan sebelumnya sehingga dapat diperkirakan hasil maupun persoalan yang muncul sejalan dengan perubahan organisasi yang direncanakan itu.
Atau, berdasarkan kriteria ini suatu perubahan organisasi dapat pula suatu perubahan yang tidak direncanakan, artinya perubahan itu tidak sengaja direncanakan sebelumnya sehingga tidak mudah diperkirakan hasil maupun masalah yang menyertainya.
Kriteria kedua berkaitan dengan sebab-sebab yang mempengaruhi perubahan. Atas dasar kriteria ini maka dapat dipilah adanya dua macam perubahan, yaitu perubahan yang disebabkan karena faktor dari dalam atau perubahan internal dan perubahan organisasi yang disebabkan oleh faktor dari luar atau perubahan eksternal.
Meskipun dipahami antara sebab dari luar dan dari dalam pada dasarnya terdapat hubungan timbal balik, namun untuk mempermudah pemahaman, dalam kriteria kedua ini diasumsikan bahwa diantara kedua sebab perubahan itu terpisah dan tidak berkaitan satu sama lain.
Berdasarkan dua kriteria itu maka dapat dikembangkan empat variasi perubahan organisasi, yaitu
(1) Perubahan internal yang direncanakan (Planned internal change),
(2) Perubahan eksternal yang direncanakan (Planned external change),
(3) Perubahan internal yang tidak direncanakan (Unplanned internal change),
(4) Perubahan eksternal yang tidak direncanakan (Unplanned external change). Secara diagramik, empat variasi perubahan organisasi itu dapat ditampilkan sebagai berikut:
1. Perubahan internal yang direncanakan (Planned internal change)
Perubahan ini merupakan perubahan yang direncanakan dan disebabkan oleh sebab-sebab dari dalam. Disini dapat dikemukakan suatu contoh, misalnya sebuah perusahaan melakukan pengambil alihan pemilikan atau akusisi atas perusahaan lain. Permasalahan ini merupakan permasalah yang berkaitan dengan bagaimana melakukan perencanaan untuk melakukan perubahan organisasi perusahaan, agar perusahaan itu dapat berjalan baik, dan dapat mengakomodasi persoalan yang ada, yang berkaitan dengan perusahaan baru yang diakusisi tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa masalah yang menimbulkan perubahan adalah sebab internal, yaitu dilakukannya penyesuaian aktifitas organisasi dalam rangka akusisi suatu perusahaan lain, dan permasalahan lainnya adalah bahwa mengambil keputusan untuk mengakusisi itu adalah sesuatu yang telah direncanakan akan mengakibatkan terjadinya perubahan organisasi.
2. Perubahan eksternal yang direncanakan (Planned external change)
Perubahan organisasi tidak selalu disebabkan oleh sebab dari dalam, tetapi juga dapat disebabkan oleh sebab dari luar organisasi. Sebab-sebab dari luar yang menyebabkan perubahan organisasi ini tidak jarang merupakan sebab-sebab penting bagi organisasi, namun demikian perubahan ini masih dapat direncanakan sebelumnya sehingga adapat dipertimbangkan berbagai kemungkinan yang menyertai perubahan itu.
Disini dapat dikemukakan suatu contoh misalnya pengenalan teknologi baru dalam suatu perusahaan yang bergerak dalam produksi suatu barang. Teknologi merupakan sesuatu yang berasal dari luar organisasi, yang jika diperkenalkan dan diterapkan akan menjadi sebab terjadinya perubahan dalam organisasi. Tidak disangkal lagi bahwa teknologi yang lebih maju akan merubah proses produksi dalam perusahaan itu, maupun beroperasinya perusahaan itu secara keseluruhan. Namun demikian, diperkenalkan dan diterapkannya teknologi baru dalam perusahaan itu bukanlah sesuatu yang tidak dapat dipertimbangkan sebelumnya. Ini berarti bahwa proses pengambilan keputusan untuk
3. Perubahan internal yang tidak direncanakan (Unplanned internal change)
Perubahan organisasi bukanlah sesuatu yang selalu dapat direncanakan sebelumnya. Tidak jarang pula perubahan yang disebabkan oleh sebab-sebab dari dalam organisasi, merupakan hal yang dapat diperkirakan dan direncanakan sebelumnya. Tidak semua dorongan perubahan yang berasal dari dalam organisasi dapat diperkirakan sebelumnya, namun organisasi dituntut untuk responsif terhadap perubahan yang tidak direncanakan sebelumnya ini. Perubahan yang demikian merupakan perubahan yang tidak direncanakan dan disebabkan oleh sebab-sebab dari dalam organisasi.
Dalam hal ini dapat dikemukakan suatu contoh yaitu terjadinya perubahan karakteristik demografis tenaga kerja pada suatu perusahaan. Misalnya jumlah tenaga kerja wanita yang sekarang bekerja lebih banyak dari pada beberapa tahun sebelumnya. Jumlah tenaga kerja dengan pendidikan keahlian menengah ke atas lebih banyak dari pada beberapa tahun sebelumnya. Jumlah tenaga kerja usia di atas 50 tahun lebih banyak dari beberapa tahun sebelumnya. Contoh ini hanya beberapa dari banyak perubahan karakteristik demografis tenaga kerja yang bekerja di suatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Namun semua ini memiliki konsekuensi tertentu bagi perusahaan, misalnya dalam kaitannya dengan jumlah wanita yang lebih banyak berarti harus dipertimbangkan masalah cuti bagi pekerja wanita, makin banyaknya tenaga kerja yang mendekati pensiun berarti harus menyiapkan sistem pesangon atau sistem pensiun pekerja dan sekaligus menyiapkan penerimaan tenaga kerja baru, makin banyak tenaga kerja yang ahli menuntut adanya penjabaran tugas dan pembagian tugas yang lebih sesuai dengan perubahan komposisi tenaga kerja berdasar keahlian ini.
Ini semua menggambarkan bahwa ada hal-hal yang menjadi sebab perubahan organisasi, yang bersumber dari dalam organisasi itu sendiri dan perubahan karakteristik yang demikian bukanlah perubahan yang direncanakan melalui suatu perencanaan strategis dari perusahaan itu. Meskipun perubahan secara alamiah yang tepat seperti perubahan karakteristik demografis ini sangat kompleks dan tidak sepenuhnya dapat dipahami dan sipertimbangakn sebelumnya, namun hal yang pasti adalah bahwa perubahan komposisi dari tenaga kerja selalu memiliki kaitan erat dengan perubahan organisasi.
4. Perubahan eksternal yang tidak direncanakan (Unplanned external change)
Terhadap banyak sebab yang berasal dari luar organisasi, tidak semuanya dapat dikendalikan atau dikontrol oleh suatu perencanaan dan perkiraan di dalam organisasi. Akan tetapi salah satu karakteristik organisasi yang paling mendasar adalah kemampuannya untuk senantiasa merespon perubahan yang disebabkan oleh sebab-sebab yang berasal dari luar, dimana organisasi hanya memiliki kontrol yang lemah atau bahkan sama sekali tidak dapat mengontrol sebab-sebab dari luar ini.
Ini merupakan suatu bentuk perubahan organisasi yang disebabkan oleh sebab-sebab dari luar organisasi, yang tidak dapat diperkirakan dan direncanakan sebelumnya. Pada umumnya, organisasi yang mampu melakukan perubahan sebagai suatu respon atas sebab-sebab dari luar ini cenderung mampu menjaga kelangsungan hidupnya.
Sebagai contoh misalnya suatu perusahaan yang menghadapi perubahan kebijakan moneter dari pemerintah, misalnya kebijakan devaluasi mata uang. Kebijakan moneter yang berubah ini akan sangat besar pengaruhnya bagi suatu perusahaan dan jika kebijakan ini diambil oleh pemerintah sebagai respon dari perkembangan politik dan ekonomi yang tibatiba maka hal yang demikian merupakan suatu kondisi yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya.
Perkembangan ekonomi yang makin global mengharuskan pemerintah untuk melakukan kebijakan ekonomi yang cepat sehingga kadang-kadang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya. Kondisi yang demikian jelas merupakan suatu sumber perubahan yang berasal dari luar organisasi dan merupakan sesuatu yang tidak dapat direncanakan sebelumnya.