Pengeringan kayu sangat penting, namun perlu dilakukan secara hati hati untuk menghindari kerusakan karena pengeringan yang kurang tepat.
Tujuan pengeringan:
1. memperkecil kadar kelembaban kayu
2. menjamin kestabilan bentuk
3. meningkatkan kekuatan kayu
4. mencegah kayu dari serangan jamur dan insekta
5. memudahkan kayu dalam pengerjaan
Pengeringan kayu perlu memperhatikan arah dan tujuan penggunaan kayunya. Kandungan kelembaban kayu erat berkait dengan penggunaan dan penempatan bahan kayunya. Lihat tabel:
Gambar: Penumpukan kayu
Sumber: Holzscutz ohne Gift
Tabel : Penempatan dan Kandungan Kelembaban Kayu yang Direkomendasikan
Sumber: Pruefungsbuch fuer Zimmerer
Cara Pengeringan Kayu
Cara pengeringhan kayu ada dua macam :
Cara Pengeringan Alami
Setelah kayu dipotong dengan gergaji dan ditumpuk di atas para-2 yang terhindar secara langsung dari pengaruh cuaca. Cara pengeringan alami ini memang memakan waktu. Pengeringan tentu saja akan dipengaruhi oleh dimensi kayunya dan tingkat kelembaban kayu yang diinginkan. Untuk kelembaban hingga separuh dari kelembaban normal yaitu 15 %M membutuhkan waktu sekitar satu tahun.
Orang menghitung dengan rumus setiap 2 cm kekeringan di atas membutuhkan waktu satu tahun, sehingga untuk kayu dengan ketebalan lebih dari 2 cm membutuhkan waktu pengeringan yang lebih lama, karena kelembaban yang terletak jauh di dalam kayu semakin sulit keluarnya.
Kayu yang telah dipotong ditumpuk bersilangan dan bergantian supaya angin dapat melebati permukaan kayunya. Ketebalan kayu akan mempengaruhi kecepatan pengeringan kayunya, dengan perhitungan kemampuan angin menerobas tumpukan kayu dan mengeringkan tumpukannya berkait tebal dari pengganjalnya Tabel di bawah menunjukan besarnya ketebalan kayu berkaitan dengan ketebalan penganjal kayu yang akan dikeringkan.
Ketebalan penganjal ini perlu diperhatikan, tidak dilampaui karena akan dapat mempengaruhi tekukan arah memanjang kayu yang dikeringkan, karena berat sendiri. Pengganjal perlu ditata secara benar, segaris dan tegak lurus dengan papan kayunya. Perlu diperhatikan arah datangnya angin, dan lebih penting lagi selain dihindarkan pemanasan atau hujan secara langsung ke kayu juga jarak dengan tanah perlu diperhatikan, minimum 50 cm dari muka tanah untuk menghindari serangan dari Jamur perusak juga insekta.
Tabel: Perilaku ketebalan papan dengan jumlah tumpukannya
Sumber: Holz als Werkstoff dan Teknologi kerja kayu dalam Program keahlian Kria Kayu
Keuntungan cara pengeringan Alami: murah dan hemat karena tenaga alam yang gratis. Jumlah kayu yang dikeringkan terbatas atau sedikit dapat sebagai keuntungan cara pengeringanini. Kerugian yang menonjol adalah
- Kelembaban kayu hingga 15%M sangat sulit dicapai atau maksimal dapat diraih
- Nilai bahan kayu tersimpan sepanjang tahun atau lebih
- Pengendalian dalam proses pengeringan cam alami tidak dapat dilakukan atau sangat sulit dikerjakan
Pengeringan dengan bantuan alat atau mesin pengering
Saat ini industri-2 kayu dapat melakukan pengeringan kayu tanpa banyak halangan, ketebalan dari kayu. Dengan -pengenalan terhadap perilaku kelembaban kayu yang erat berkait dengan kelembaban udara dan temperatur udara atau hukum higroskopis keseimbangan dari kayu, juga peran kecepatan angin dalam prose pengeringan maka pengeringan dengan bantuan mesin dapat dilakukan. Pengontrolan terhadap perilaku fisikalis dan keseimbangan dapat dilakukan.
Terlalu panas atau terlalu lembabab begitu juga terlalu cepat angi ditiupkan akan dapat dengan mudah dikontrol dan dikendalikan. Pengeringan dapat dilakukan dengan memperhatikan beda kelembaban antara kayu dan lingkungannya tidak boleh lebih besar dari 2 hingga 6 %, hal itu akan mempengaruhi stabilitas atau kerusakan pada kayunya. Hal yang perlu mendapat perhatian adalah cara angi digerakkan, cam searah tidak menguntungkan bagi kayu, tidak merata, harus digunakan cara pengangina turbulensi untuk mendapatkan pengeringan kayu yang merata.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah temperatur pengeringan tidak boleh melebihi 60°C. Kecepatan pengeringan dipengaruhi juga oleh jenis kayunya.
Kerusakan karena pengeringan dengan bantuan alat akan dapat dikenali:
- kayu melengkung karena adanya beda ketegangan antara bagian luar dan dalam
- Meregang atau lepasnya sel kayu( adanya arah penekaan yang berklawanan dari kayu terutama pada kayu yang podat atau keras.
- Perubahan warna karena terlalu lama ditumpuk atau tidak meratanya pemanasan atau pengganjal dsb.