Dalam teori, keluaran (out put) dapat diperoleh terutama bergantung kepada ukuran muatan. Dalam prakteknya ukuran muatan yang kecil (sedikit) namun dapat dikompensasi dengan kecepatan waktu perjalanannya, sehingga out putnya sering tidak kalah dengan muatan yang berukuran besar akan tetapi waktu perjalanannya lambat.
Cara menghitung muatan traktor
Beberapa rumus untuk menaksir/ menghitung muatan sarad diambil dari
“Pemungutan Hasil Hutan (Juta, 1954) dan dari “Logging (Brown, 1961)”.
Menurut Juta banyaknya kayu yang dapat disarad terletak pada gaya penarik yang ada pada trait sebuah traktor, baik berban baja maupun traktor berban pompa. Besarnya gaya penarik ini dipengaruhi oleh:
Tahanan gesekan putar. Yang dimaksud adalah traktor itu dapat bergerak majubila dapat mengatasi tahanan oleh tempat traktor berpijak (kondisi tanah) terhadap berputarnya roda. Tetapi sebaliknya traktor yang tidak mendapatkan tahanan sama sekali juga tidak dapat maju, hanya berputaran di tempat. Gaya yang dapat digunakan untuk mengatasi tahanan itu biasanya dinyatakan dalam berapa Kg untuk setiap Ton berat traktor. Tentu saja untuk keadaan sifat dan bent
Besarnya muatan yang disarad
Jumlah muatan yang dapat ditarik oleh sebuah traktor, dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
1. Jenis traktor yang digunakan. Traktor berban Baja dapat dikatakan daya penariknya lebih besar dibandingkan dengan traktor berban karet. Atau traktor yang_ HP-nya lebih besar akan dapat menyarad kayu lebih banyak.
2. Besar gaya tank pada pengait yang dipengaruhi oleh: (a) sifat dan bentuknya tanah (gesekan putar); (b) keadaan traktor dan (c) mendaki atau menurun.
3. Ada tidaknya peralatan pembantu. Misalnya apakah dengan pan penyaradan, arch atau sulky dll.
4. Potensi tegakan per Ha.
5. Sifat kayu yang disarad misalnya lurus atau bengkok, panjangnya, diameternya, beratnya dll.
6. Besarnya gesekan gelincir.
Juta (1954) memberikan satu contoh perhitungan besarnya muatan sarad sbb. :
Contoh:
Untukpekerjaan penyaradan disediakan Caterpillar D7 dengan peralatan pemabntu berupa sebuah arch. Berat kotor D7 = 14 ton, daya pengait = 81 pk. Penyaradan dilakukan dalam kecepatan kedua yakni 3,52 km per jam. Berat archnya
4,5 ton. Bekerja di daerah katulistiwa dengan arah perjalanan menaik dengan kelerengan rata-rata 5% dengan tahanan gesekan putar sebesar 80 Kg setiap ton berat. Tahanan sarad dari bagian kayu yang bergesekan dengan tanah sebesar 730 kg setiap ton berat kayu. Berapakah besarnya muatan saradnya?
Hitungannya.
Dalam keadaan pangs (katulistiwa) dapat dianggap bahwa daya yang dapat dipakai hanya sebesar 95%-nya daya yang tercatat, jadi tinggal= 95/100 x 81 pk = 77 pk. Untuk kehati-hatiaan, _yang disebabkan perawatan yang kurang memadai,
operator yang belum ahli dan lain-lain, maka dianggap tenaga yang betul-betul tersedia tinggal: 90%, jadi sekarang tinggal: 90/100 x 77 pk = 69 pk.
Gaya tarik pada trait _yang tersedia menurut rumus adalah T x V = 270N, dimana T Gaya Tarik (Kg), V = kecepatan (Km/jam), N = Jumlah pk.
Jadi T = (270 x 69): 3.52 Kg ………………………………. 5283
Kg
Gaya ini harus dikurangi dengan tahanan:
a) Tahanan gesekan putar untuk traktor
=14 (80-55) ……………………………………… 50 Kg
b) Tahanan lereng untuk traktor
=14 x 5 x 10 kg ……………………………….. 700 Kg
c) Tahanan gesekan untuk arch
=4,5 x 80 kg……………………………………. 360 Kg
d) Tahanan lereng untuk arch
=4,5 x 5 x 10 kg ………………………………..225 Kg
Jumlah 1635Kg
Sisa 3648 Kg
Menurut Brown dalam Juta (1954) bilamana memakai arch maka 550/0 dari berat kayu yang disarad dipikul oleh arch dan sisanya yang 45% berada di tanah. Dalam hal ini maka gaya penarik juga untuk mengatasi tahanan kayu, baik tahanan kelerengan, tahanan gesekan berputar dan tahanan gelincir, yang besarnya masing-masing
adalah:
1. Tahanan kelerengan yang dilakukan oleh X ton
kayu 50x K
=Xx 5 x 10kg ………………………………………………..
2. Tahanan gesekan berputar oleh arch (55%) 44 x k
=55%X x 80 …………………………………………………
3. Gesekan gelincir (45%) kayu diatas tanah 315 Kg
=45%X x 730 Kg ………………………………………….. Jumlah 409x K
Persamaan:
3648 Kg = 409 x kg
X= 9 Ton (dibulatkan)
Untuk mengetahui berapa M3 volume kayu yang bisa disarad, maka harus diketahui lebih dahulu berapa berat jenisnya. misalnya kita ambil rata-rata = 0,85 maka
volume kayu yang bisa disarad = berat: brat jenis, dalam hal ini volumenya = 9 x
100/85 = 10,6 m3
Bila setiap batang yang disarad berukuran 3,5 m x 40 cm yang berarti volumenya
= 0,46 m’ = 23 batang. Karena batanngnya terlalu banyak maka hal ini berarti traktor yang digunakan terlalu besar hingga terlalu banyak membuang modal.