Pengawasan ialah tindakan yang harus dilakukan untuk menjamin bahwa rencana-rencana dan tujuan-tujuan perusahaan telah dicapai. Kontrol jika diterapkan dalam budget ialah usaha-usaha yang sistematis agar pimpinan perusahaan diberitahukan, apakah pelaksanaan yang sebenamya sesuai atau menyimpang dan rencana-rencana, tujuan-tujuan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah digariskan.
Didalam proses pengawasan terdapat empat kegiatan, yaitu:
- Penetapan standar untuk menilai.
- Mengukur hasil kerja yang dicapai.
- Membandingkan hasil yang dicapai dengan standar.
- Mengambil tindakan apabila terjadi penyimpangan diantara hasil kerja dengan standar yang ada.
Budget adalah standar karena dibuat berdasarkan standar hasil kerja dan standar biaya yang berasal dari komponen biaya untuk suatu kegiatan. Tiap-tiap komponen biaya dalam penyusunan didasarkan atas standar. Sebagai contoh, biaya material diadapatkan dan standar kebutuhan material untuk suatu jumlah produksi tertentu, selanjutnya diperhitungkan dengan harganya. Contoh lain adalah biaya
tenaga kerja didapatkan dan standar upah yang berlaku baik itu upah menurut waktu (antara lain, mingguan, bulanan), upah borongan maupun adanya bonus dan lain-lain.
Sedangkan standar hasil kerja dibuat berdasarkan kemampuan tenaga kerja, peralatan dan sebagainya dihubungkan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan tersebut. Sesuai dengan tujuan perusahaan pada umumnya maka budget ini dipakai sebagai standar untuk memperkirakan besarnya keuntungan perusahaan. Kegiatan operasional perusahaan harus didasarkan atas budget yang telah disusun.
Penyusunan Budget Dan Penerapannya Budget Komprehensif untuk perencanaan, koordinasi dari kontrol.
Komponen-komponen utama dari suatu budget komprehensif terdiri dari:
1. Budget perencanaan
Budget perencanaan terdiri dari:
A.1. Budget Operasi:
A.1.1. Daftar pendapatan yang diproyeksi
a. Daftar Pendapatan Seluruhnya
b. Daftar Pendapatan bulanan atau triwula
c. Daftar Pendapatan menurut divisi-divisi penjualan dan/atau menurut macam-macamnya barang barang yang dijual
A.1.2. Lampiran-lampiran dan Daftar Pendapatan.
a. Rencana Penjualan
a.1. Diperinci menurut daerah penjualan, menurut bulan, triwulan atau tahun penjualan
a.2. Diperinci menurut macam-macamnya barang-barang yang dijual tiap bulan, tiap triwulan atau tiap tahun.
b. Rencana Produksi
b.1. Daftar persediaan-persediaan
b.2. Budget bahan-bahan baku
b.3. Budget upah langsung
b.4. Budget biaya-biaya produksi tak langsung untuk:
b.4.1. Bagian-bagian pembantu
b.4.2. Bagian-bagian produksi
c. Budget biaya-biaya Administrasi
c.1.Budget biaya-biaya Direksi
c.2.Budget biaya-biaya Bagian Keuangan
c.3.Budget biaya-biaya Bagian Pegawai
c.4.Budget biaya-biaya Bagian Teknik & Research
c.5.Budget biaya-biaya lainnya
d. Budget biaya-biaya Penjualan.
Di dalam unit perusahaan hutan penjualan kayu bulat dapat dibedakan berdasarkan jenis kayu, kualitas (ukuran diameter, panjang, cacat-cacat kayu), sistem penjualan (lelang, kontrak dllnya, lokasi/daerah pemasaran/penyerahan ke Industri dllnya). Rencana Produksi yang dimaksud disini untuk perusahaan adalah kegiatan produksi hutan dalam arti luas termasuk penanaman, pengadaan bibit, pemeliharaan, pemanenan, perlindungan hutan, perencanaan dllnya. Untuk bahan baku dalam perusahaan hutan yang menghasilkan kayu bulat akan tetapi keperluan material dalam kegiatan produksi. Misalnya untuk kegiatan pemanenan hasil dengan menggunakan alat berat perlu bahan/material: Solar, pelumas, suku cadang, ban, sling, dsbnya. Kegiatan lain misalnya pengadaan bibit perlu ada “potrays”, pupuk, dsbnya.
A.2. Budget Keuangan: Yang terdiri dari:
A.2.1. Daftar neraca yang diproyeksi
A.2.2. Lampiran-lampiran dan daftar neraca:
a. Cash Budget
b. Budget piutangpiutang c. Budget Investasi
d. Daftar Penghapusan Aktiva
e. Lain-lain
A.3. Budget Khusus
Yang terdiri dari:
A.3.1. BudgeAdvertensi
A.3.2. Budget Research A.3.3. Budget lainnya
2. Budget biaya-biaya variable
Budget biaya variable ini memberikan data-data untuk budget Perencanaan mengenai:
B.1. Biaya-biaya Produksi tak langsung
B.2. Biaya-biaya Administrasi
Budget ini memberikan data-data juga untuk kontrol biaya-biaya yang dinamis. Budget KAS diperlukan merencanakan keperluan KAS untuk belanja material, upah dsbnya (out flow). Budget piutang direncanakan apabila dilakukan penjualan dengan sistim kredit (diatur dalam bentuk kontrak penjualan/pembelian). Untuk perusahaan hutan Budget KAS harus diperinci dalam bulanan, hal ini disebabkan hanya variasi kegiatan pengusahaan hutan yang dipengaruhi oleh musim; tanaman, pemungutan hasilnya.
Sedangkan Budget Kas (inflow) hasil penjualan kayu kemungkinannya juga tidak merata karena selain dipengaruhi oleh produksi (pemungutan hasil) juga dipengaruhi oleh penjualan/pasar. Penjualan sangat bervariasi dan sistem penjualan bebas, sistim kontrak dll. Sistim kontrak penjualan akan menjamin “inflow” karena telah diatur jadwal penyerahan, jadwal pembayaran dsbnya. Meskipun demikian dalam dunia bisnis ternyata selalu ada penyimpangan dalam kontrak. Penyimpangan telah diatur dalam bentuk denda/sanksi.