Menurut Sharma (1982) terdapat tiga pendekatan utama dalam studi fenomena kepemimpinan. Tiga pendekatan itu adalah
(1) pendekatan ciri bawaan dari pemimpin,
(2) pendekatan tingkah laku dari pemimpin, dan
(3) pendekatan situasi dimana pemimpin itu melaksanakan kepemimpinannya. Pendekatan pertama sangat populer pada periode sekitar tahun 1930-1950-an, pendekatan kedua populer pada sekitar tahun 1950-1960-an, sedang pendekatan ketiga mulai 1970-an sampai sekarang.
Ketika pendekatan pertama sedang berkembang untuk menjelaskan fenomena kepemimpinan dengan menekankan pada ciri bawaan dari pemimpin, pendekatan kedua mulai banyak dipergunakan.
Pada pendekatan ini perhatian yang diberikan tidak hanya pada ciri dari pemimpin dan perilakunya dalam melakukan kepemimpinan, tetapi juga pada bagaimana para pengikut dari pemimpin itu dan karakteristik situasi dimana kepemimpinan itu dijalankan. Pendekatan ketiga muncul dengan memperhatikan apa yang dilakukan dua pendekatan terdahulu, dan menambahkannya dengan beberapa variabel lain yang penting.
Untuk mengetahui masing-masing pendekatan tersebut dan kritik terhadapnya, berikut ini akan diuraikan secara singkat.