Biaya adalah merupakan obyek yang dicatat, digolongkan, diringkas dan disajikan oleh akuntansi biaya. Berikut adalah beberapa definisi tentang biaya dari berbagai sumber:
- Menurut Supriyono (2000), Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.
- Menurut Henry Simamora (2002), Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi.
- Menurut Mulyadi (2001), Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
- Menurut Masiyah Kholmi (dalam Simamora, 2002), Biaya adalah pengorbanan sumber daya atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat di saat sekarang atau di masa yang akan datang bagi perusahaan.
Biaya merupakan pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan suatu barang atau jasa (Sutrisno, 2000).
Dalam arti luas Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang di ukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Ada 4 unsur pokok dalam definisi biaya tersebut di atas :
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi,
2. Diukur dalam satuan uang,
3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi,
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
Dalam arti sempit biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.
Biaya adalah :
- Penggunaan sumber-sumber ekonomi yang diukur dengan satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
- Manfaat yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa
Beban: Biaya yang telah memberikan suatu manfaat dan sekarang telah berakhir (expired).
Contoh :
Perusahaan percetakan mencetak buku berjudul ”Akuntansi Biaya”. Untuk itu perusahaan memakai 1.000 rim kertas HVS 80 gram dengan harga Rp. 2.000 per rim, sehingga total harga kertas yang dipakai untuk mencetak buku tersebut Rp. 2.000.000.
Dari contoh 1 tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa biaya untuk membuat buku berjudul ”Akuntansi Biaya” berjumlah Rp. 2.000.000 karena :
1. Kertas 1.000 rim yang dipakai dalam percetakan buku tersebut merupakan pengorbanan sumber ekonomi. Kertas tersebut merupakan benda atau sumber ekonomi, karena memiliki unsur langka. Untuk mendapatkan kertas tersebut perusahaan membutuhkan pengorbanan uang.
2. Pengorbanan tersebut tersebut diukur dalam satuan uang. Jumlah kertas yang dikorbankan untuk membuat buku tersebut adalah 1.000 rim. Karena harganya per rim Rp. 2.000, maka biaya pembuatan buku tersebut adalah Rp2.000 x 1.000 = Rp. 2.000.000. Yang merupakan biaya bukanlah 1.000 rim, melainkan Rp. 2.000.000. Agar pengorbanan sumber ekonomi untuk tujuan tertentu dapat digabungkan/dijumlah maka ukuran yang dipakai untuk menilai pengorbanan tersebut harus sama. Satu-satunya ukuran yang dapat digunakan untuk menyatakan ukuran pertgorbanan sumber ekonomi adalah satuan uang.
3. Pengorbanan sumber ekonomi tersebut telah terjadi.
4. Pengorbanan sumber ekonomi tersebut adalah bertujuan, yaitu untuk mencetak buku ”Akuntansi Biaya”. (Mulyadi, 1993)