Lompat ke konten
Kategori Home » Sosial Politik » Prinsip dan Asas Organisasi

Prinsip dan Asas Organisasi

  • oleh

Seperti halnya birokrasi, organisasi juga mempunyai patologi. Ada tujuh kecenderungan patologi yang diidap oleh organisasi:

1. tidak adanya rumusan tujuan secara terinci dan jelas,

2. pembagian tugas yang tidak adil, tidak merata, tidak tuntas dan tidak jelas batas-batasnya,

3. para anggota hanya mau bekerja sesuai dengan tugasnya semata-mata, sehingga dalam tubuh organisasi menjadi terkotak-kotak dan tidak ada kerjasama antar lini

4. adanya egoisme lini yang menganggap lininya paling penting,

5. adanya pembagian tugas yang tidak seimbang dengan wewenangnya,

6. terlalu banyaknya bawahan yang harus diawasi, sehingga menjadi kewalahan,

7. kecenderungan bawahan menehma perintah lebih dan satu atasan mengenai persoalan yang sama dengan model instruksi yang berbeda.

Dalam kerangka untuk meminimalisir bahkan menghapus patologi tersebut, organisasi harus mempunyai prinsip atau asas .

Prinsip atau Asas Organisasi

1. Adanya perumusan tujuan yang jelas.

Fungsi dasar dari tujuan perumusan organisasi adalah

(1) sebagai pedoman dalam perencanaan, peiaksanaan dan pengawasan,

(2) sebgai sumber legitimasi untuk membenarkan kegiatan yang akan dilaksanakan,

(3) sebagai standar pelaksanaan, dimana segala kegiatan harus berorientasi pada tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya,

(4) sebagai sumber motivasi bagi karyawan agar dapat bekerja lebih positif,

(5) sebagai dasar rasional bagi kegiatan organisasi.

2. Adanya pembagian tugas yang jelas

Manfaat pembagian tugas yang jelas adalah

(1) memperingan tugas koordinasi,

(2) memperlancar pengawasan,

(3) dapat menentukan dasar keahlian,

(4) menghemat biaya karena tidak tetjadi perangkapan tugas,

(5) hubungan tugas dapat lebih baik

Koordinasi dalam Organisasi

Koordinasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah:

(1) mengadakan pertemuan formal antara para pejabat dan unit,

(2) mengadakan pertemuan informal,

(3) membuat edaran berantai kepada para pejabat yang diperlukan,

(4) mengangkat koordinator,

(5) membuat buku pedoman organisasi, buku pedoman tata kerja dan buku pedoman kumpulan peraturan,

(6) komunikasi dengan berbagai cara yang lain

Adanya pelimpahan wewenang dan tanggung jawab

Pelimpahan wewenang adalah penyerahan sebagian dari wewenang atasan kepada bawahan setelah diadakan penyerahan tugas pekerjaan kepada yang bersangkutan. Dalam pelimpahan wewenang harus dipertimbangkan :

(1) batas wewenang dan tanggungjawab yang seimbang,

(2) pendapat pegawal yang akan menenma wewenang,

(3) kepercayaan bahwa penerima wewenang akan mampu menjalankan tugas dan tanggungjawab,

(4) pemberi wewenang harus tetap memberikan pengawasan, pengarahan dan bimbingan, sehingga tugas dapat dilakukan dengan balk

Adanya hierarki

Pengertian hierarki disini adalah banyaknya tingkatan unit kerja dalam suatu organisasi. Hierarki ada baiknya tidak terlalu banyak sehingga keputusan pimpinan tidak mengalami distorsi pengertian untuk diterima oleh bawahan.

Adanya rentangan pengawasan

Rentang pengawasan atau rentang kendali merupakan banyaknya bawahan yang sebaiknya dapat diawasi dengan baik. Kemampuan pengawasan dipengaruhi oleh faktor subyektif dan obyektif.

Faktor obyektif terdiri dari

(1)pekerjaan,

(2) tersebar tidaknya yang diawasi,

(3) seragam tidaknya pekerjaan yang diawasi.

Adapun faktor subyektif terdiri dari

(1) umur pengawasan,

(2) pengalaman dibidang yang diawasi,

(3) kesehatan yang bersangkutan,

(4) kecakapan.

Adanya pemahaman akan tugas masing-masing dan kaitan tugas secara keseluruhaan

Idealnya setiap bawahan hanya mempunyai satu atasan. Namun bila terpaksa harus mempunya lebih dari satu atasan, maka dalam memberikan satu perintah harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak saling berbenturan. Selain itu juga perlu disadari bahwa meskipun masing-masing unit mempunyai tugas sendirisendiri tetapi merupakan kesatuan dalam organisasi yang bersangkutan.

Fleksibel

Struktur organisasi hendaknya mudah dirubah untuk disesuaikan dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi tanpa mengurangi kelancaran aklivitas yang sedang ddakukan. Pelaksanaan perubahan pada dasarnya tidak boleh mengganggu aktivitas organisasi.

Berkelangsungan

Idealnya satu organisasi harus dapat menyediakan berbagai sarana agar dapat melakukan aktivitas operasinya secara terusmenerus. Suatu organisasi dibentuk tentunya dilandasi dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah clitentukan bersama. Untuk itulah ketersediaan sarana prasarana menjadi perlu dan signifikan.

Keseimbangan

Keseimbangan mengandung pengertian bahwa unit-unit organisasi hendaknya ditempatkan pada struktur organisasi sesuai dengan peranannya. Adapun prinsip yang melekat pada keseimbangan adalah :

(1) beberapa unit organisasi yang mempunyai peranan sama penting harus ditempat pada jenjang yang

setingkat,

(2) unit yang berperan penting hendaknya dijadikan satuan utama dan tidak dijadikan satuan lanjutan (3) unit organisasi yang mempunyai peranan yang menyeluruh jangan ditempatkan dibawah unit lain yang tidak tepat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *