Lompat ke konten
Kategori Home » Ekonomi » Memahami Risk Breakdown Structure

Memahami Risk Breakdown Structure

  • oleh

Dalam hal manajemen risiko, risk breakdown structure adalah alat yang ampuh dalam perangkat manajer proyek. Menurut Project Management Institute (PMI), risiko proyek didefinisikan sebagai “peristiwa yang tidak pasti yang, jika terjadi, memiliki efek pada setidaknya satu tujuan proyek.”

Sementara risiko biasanya dikaitkan dengan hasil negatif, PMI membedakan bahwa risiko juga dapat menghasilkan dampak proyek yang positif. Either way, struktur rincian risiko dapat membantu manajer proyek lebih mudah mengidentifikasi semua risiko potensial dan peringkat mereka berdasarkan prioritas untuk merencanakan strategi mitigasi yang tepat. Baca terus untuk mengetahui apa itu struktur perincian risiko, manfaat struktur perincian risiko, dan bagaimana Anda dapat membuat templat struktur perincian risiko kustom Anda sendiri.

Apa itu risk breakdown structure dalam manajemen proyek? Struktur perincian risiko, atau disingkat RBS, adalah bagan hierarkis yang memecah risiko proyek dimulai dengan kategori tingkat yang lebih tinggi dan berlanjut ke sub-tingkat risiko.

Sama seperti struktur perincian kerja (atau WBS), struktur perincian risiko menyediakan kerangka kerja untuk mengkategorikan dan memberi peringkat risiko yang terkait dengan proyek tertentu, sehingga memudahkan PM untuk merencanakan dan mengurangi dampak risiko tersebut secara efektif.

Misalnya, struktur perincian risiko yang digambarkan di atas mengatur risiko proyek ke dalam empat kategori utama: teknis, eksternal, organisasi, dan manajemen proyek. Dari sini, manajer proyek dapat mulai membuat daftar subkategori yang lebih spesifik; misalnya, di bawah teknis kita melihat:

  • Persyaratan
  • Teknologi
  • Kompleksitas dan referensi
  • Proses
  • Analisis

Proses RBS manajemen proyek akan berlanjut dari sini karena PM akan mulai membuat daftar risiko spesifik yang terlibat dalam setiap subkategori. Manajemen proyek RBS: menilai risiko Setelah mengidentifikasi dan mengkategorikan semua risiko yang mungkin, penting untuk memprioritaskan risiko tersebut agar dapat mengalokasikan sumber daya dengan tepat untuk mitigasi risiko. PMI menyarankan metode penilaian risiko berdasarkan probabilitas (P) dan dampak (I) menggunakan rumus dan peringkat berikut:

Probabilitas (P) terjadinya risiko:

  • Probabilitas tinggi (80% x 100%)
  • Probabilitas sedang-tinggi (60% x
  • Probabilitas sedang-rendah (30% x
  • Probabilitas rendah (0%

Dampak risiko:

  • Tinggi: bencana (peringkat A – 100)
  • Sedang: kritis (peringkat B – 50)
  • Rendah: marginal (peringkat C – 10)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *