Keunggulan utama pendekatan Activity-Based Management (ABM) yaitu
- ABM mengukur efektivitas proses dan aktivitas bisnis kunci dan mengindentifikasi bagaimana proses dan aktivitas tersebut dapat diperbaiki untuk menurunkan biaya dan meningkatkan nilai (value) bagi pelanggan.
- ABM memperbaiki fokus manajemen dengan cars mengalokasikan sumber daya untuk menambah nilai aktivitas kunci, pelanggan kunci, produk kunci, dan metode untuk mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan.
Kegunaan Activity-Based Management
Adapun sebuah perusahaan menggunakan Activity-Based Management (ABM) ini dengan maksud untuk:
- Mengurangi harga produk dan mengoptimalkan desain produk.
- Mengurangi biaya-biaya perusahaan.
- Membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang bisnis baru.
Isu Perilaku dan Implementasi ABC/ABM
Faktor perilaku dan organisasional mempunyai peranan penting dalam mengimplementasikan ABC/ABM. Untuk dapat mengimplementasikan ABC/ABM secara sukses, akuntan manajemen perlu bekerja sama dengan manajer teknik, manajer produksi, dan manajer operasional untuk membentuk suatu tim perancangan ABC/ABM.
Aktivitas dan cost driver perlu diidentifikasi, indikator kinerja perlu ditentukan, baik yang bersifat keuangan maupun non-keuangan. Informasi dasar yang diperlukan untuk mengimplementasikan perubahan sistem biaya ini biasanya tidak tersedia, karena perusahaan biasanya tidak mengumpulkan informasi tersebut.
Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk sistem pengukuran dan sistem manajemen biaya yang baru, orang-orang yang terlibat langsung dalam aktivitas operasional perlu untuk diwawancarai. Setiap departemen operasi dan departemen pendukung harus mempelajari secara hati-hati supaya dapat menganalisis aktivitas yang sangat banyak.
Proses ini memungkinkan untuk melakukan identifikasi terhadap cost pool dimana cost driver yang homogen bertanggungjawab terhadap setiap kategori biaya. Contohnya departemen pengendalian kualitas mungkin mempunyai tiga cost pool yaitu inspeksi terhadap bahan baku yang masuk (cost driver: jumlah pesanan pembelian), inspeksi terhadap produk dalam proses (cost driver: jumlah setup), dan inspeksi terhadap produk jadi (cost driver: harga pokok penjualan).
Memahami proses produksi dan identifikasi cost driver membutuhkan usaha yang keras. Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat memutuskan bahwa lingkungan pemanufakturan mereka tidak membutuhkan sistem penguktiran kinerja dan sistem biaya yang canggih. Usaha untuk merancang ulang sistem biaya akan bermanfaat jika terdapat diversitas produk yang tinggi, cost driver yang bermacam-macam, saluran distribusi yang bertingkat-tingkat dan banyak, dan ukuran batch yang besar.
Tabel berikut ini menjelaskan enam cara untuk menghindari kegagalan dalam mengimplementasikan ABC/ABM yaitu :
Tabel Enam cara menghindari kegagalan dalam mengimplementasikan ABC/ABM
No. | Implementasi Strategi | Justifikasi |
1 | Melibatkan manajemen dan karyawan dalam menciptakan sistem ABC/ABM | Keterlibatan manajemen dan karyawan akan menyebabkan mereka mengenal ABC/ABM. Kemudian mereka mungkin akan berusaha mengimplementasikan ABC/ABM karena mereka merasa terlibat dan ikut memiliki sistem tersebut. |
2 | Mempertahankan system secara Paralel | Mempertahankan sistem secara paralel memungkinkan setiap individu untuk mengadaptasi secara beilahap sistem ABC/ABM. Perubahan sistem biaya secara tiba-tiba dapat menyebabkan frustasi dan kebingungan bagi manajer dan karyawan. |
3 | Menggunakan ABC/ABM pada pekerjaan yang akan menyebabkan keberhasilan | ABC/ABM seharusnya digunakan pada pekerjaan-pekerjaan yang sederhana yang probabilitas keberhasilannya tinggi. Implementasi in akan menunjukkan bagaimana dan mengapa ABC/ABM berhasil diterapkan. Keberhasilan menyelesaikan suatu pekerjaan menyebabkan individu untuk melihat manfaat ABC/APM secara lebih jelas. |
4 | Mempertahankan desain awal ABC/ABM yang sederhana | Mempertahankan desain awal ABC/ABM yang sederhana menghindarkan pemakaian yang berlebihan dan dapat Mempertahankan biaya rendah. Desain yang sederhana juga menurunkan waktu implementasi. |
5 | Menciptakan insentif yang diharapkan | Perubahan seringkali berhadapan dengan resistensi. Dengan menawarkan insentif yang sesuai akan menambah motivasi karyawan dalam melakukan pekerjaannya. |
6 | Mendidik manajemen | Seminar yang mendidik manajemen tentang ABC/ABM dapat menyebabkan para manajer memahami konsep-konsep dan menghargai manfaatnya. Manajeinen menjadi sadar terhadap aktivitas yang memicu bisnis. |