Atas dasar pengertian di atas, penyimpangan dapat dibedakan menjadi beberapajenis sebagai berikut:
1. Berdasarkan sifatnya
Berdasar sifatnya, perilaku menyimpang dapat dibedakan menjadi:
Pertama, penyimpangan Positif, yaitu suatu perilaku menyimpang yang belum atau tidak sesuai dengan apa yang telah disepakati bersama, akan tetapi apabila dipandang dari sudut norma umum, perilaku tersebut tergolong positif.
Sebagai contoh adalah perilaku menggunakan helm di atas mobil dengan bak terbuka, oleh seseorang yang hidup di lingkungan masyarakat yang belum lazim menggunakannya, atau perilaku pejalan kaki untuk menyeberang jalan di Zebra Cross, dalam suatu lingkungan masyarakat yang masih seenaknya menyeberang jalan di sembarang tempat. Perilaku itu sebetulnya positif, akan tetapi bagi masyarakat yang bersangkutan masih di anggap aneh, atau bahkan menyimpang.
Kedua, penyimpangan negatif, yaitu suatu perilaku menyimpang yang belum atau tidak sesuai dengan apa yang telah disepakati bersama, dan memang ditinjau dari norma manapun, perilaku tersebut tergolong sebagai perilaku yang tidak patut dilakukan, atau bersifat negatif. Salah satu contohnya adalah: Perilaku Kriminal.
2. Berdasarkan jumlah pelakunya
Berdasarkan jumlah pelakunya, penyimpangan dapat dibedakan menjadi:
Penyimpangan individual dan penyimpangan kelompok. Ketika perilaku yang dianggap tidak lazim oleh masyarakat dilakukan oleh seseorang secara individual, maka penyimpangan itu dilakukan sebagai penyimpangan individual, sedangkan apabila dilakukan oleh beberapa orang, sepanjang masih belum menjadi kesepakatan bersama, maka akan dianggap sebagai melakukan penyimpangan kelompok.