Konsep emosi mungkin tampak sederhana, tetapi para ilmuwan sering mengalami kesulitan untuk menyepakati apa artinya sebenarnya. Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa emosi melibatkan hal-hal selain perasaan.
Cara seseorang mengalami emosi
Perasaan adalah sesuatu yang Anda alami secara internal, dalam pikiran Anda sendiri, dan yang dapat dipahami orang lain berdasarkan perilaku Anda. Anda dapat membantu orang lain memahami perasaan Anda dengan menggunakan istilah emosi, seperti “kemarahan” atau “kesedihan” subjek penelitian ini atau dengan menggunakan analogi, seperti “Saya merasakan apa yang akan dirasakan seorang anak jika ayahnya mengambil Halloween-nya.
Permen.”. Mereka melibatkan reaksi tubuh, seperti ketika jantung Anda berpacu karena Anda merasa bersemangat. Mereka juga melibatkan gerakan ekspresif, termasuk ekspresi wajah dan suara—misalnya, ketika Anda mengatakan “woah” karena Anda terpesona oleh sesuatu. Dan emosi melibatkan perilaku, seperti membentak seseorang saat Anda marah.
Meskipun ada banyak bagian yang berbeda dari sebuah emosi, perasaan biasanya dianggap sebagai bagian yang paling penting [3]. Mayoritas ilmuwan yang mempelajari emosi mengukurnya dengan menanyakan apa yang mereka rasakan. Tentu saja, kita tidak dapat mengetahui apakah seseorang mengatakan yang sebenarnya tentang apa yang dia rasakan.
Perlu juga dicatat bahwa istilah seperti “marah” dan “geli” mungkin memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda. Terlepas dari keterbatasan ini, bagaimanapun, pengalaman yang dilaporkan sendiri, yang berarti apa yang dikatakan seseorang tentang apa yang dia rasakan, adalah cara paling langsung untuk mengukur perasaan emosional.
Jenis Jenis Emosi Dasar
Selama tahun 1970-an, psikolog Paul Eckman mengidentifikasi enam emosi dasar yang menurutnya dialami secara universal di semua budaya manusia. Emosi yang dia identifikasi adalah kebahagiaan, kesedihan, jijik, ketakutan, kejutan, dan kemarahan. Dia kemudian memperluas daftar emosi dasarnya untuk memasukkan hal-hal seperti kebanggaan, malu, malu, dan kegembiraan.
1. Kebahagiaan
Dari semua jenis emosi yang berbeda, kebahagiaan cenderung menjadi salah satu yang paling diperjuangkan orang. Kebahagiaan sering didefinisikan sebagai keadaan emosional yang menyenangkan yang ditandai dengan perasaan puas, gembira, gratifikasi, puas, dan sejahtera.
Penelitian tentang kebahagiaan telah meningkat secara signifikan sejak tahun 1960-an dalam sejumlah disiplin ilmu, termasuk cabang psikologi yang dikenal sebagai psikologi positif. Jenis emosi ini terkadang diungkapkan melalui:
- Ekspresi wajah: seperti tersenyum
- Bahasa tubuh: seperti sikap santai
- Nada suara: cara berbicara yang ceria dan menyenangkan
Sementara kebahagiaan dianggap sebagai salah satu emosi dasar manusia, hal-hal yang kita pikir akan menciptakan kebahagiaan cenderung sangat dipengaruhi oleh budaya. Misalnya, pengaruh budaya pop cenderung menekankan bahwa mencapai hal-hal tertentu seperti membeli rumah atau memiliki pekerjaan bergaji tinggi akan menghasilkan kebahagiaan.
2. Kesedihan
Kesedihan adalah jenis emosi lain yang sering didefinisikan sebagai keadaan emosional sementara yang ditandai dengan perasaan kecewa, sedih, putus asa, tidak tertarik, dan suasana hati yang buruk.
Seperti emosi lainnya, kesedihan adalah sesuatu yang dialami semua orang dari waktu ke waktu. Dalam beberapa kasus, orang dapat mengalami periode kesedihan yang berkepanjangan dan parah yang dapat berubah menjadi depresi.
Kesedihan dapat diekspresikan dalam beberapa cara, antara lain:
- Menangis
- Suasana hati yang buruk
- Kelesuan
- Ketenangan
- Penarikan dari orang lain
Jenis dan tingkat keparahan kesedihan dapat bervariasi tergantung pada akar penyebabnya, dan bagaimana orang mengatasi perasaan tersebut juga dapat berbeda.
3. Takut
Ketakutan adalah emosi yang kuat yang juga dapat memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup. Ketika Anda menghadapi semacam bahaya dan mengalami ketakutan, Anda mengalami apa yang dikenal sebagai respons melawan atau lari.
Otot-otot Anda menjadi tegang, detak jantung dan pernapasan Anda meningkat, dan pikiran Anda menjadi lebih waspada, mempersiapkan tubuh Anda untuk lari dari bahaya atau berdiri dan melawan.5
Tanggapan ini membantu memastikan bahwa Anda siap menghadapi ancaman di lingkungan Anda secara efektif. Ekspresi dari jenis emosi ini dapat mencakup:
- Ekspresi wajah: seperti melebarkan mata dan menarik dagu ke belakang
- Bahasa tubuh: upaya untuk bersembunyi atau kutu dari ancaman
- Reaksi fisiologis: seperti pernapasan cepat dan detak jantung
Tentu saja, tidak semua orang mengalami ketakutan dengan cara yang sama. Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap rasa takut dan situasi atau objek tertentu mungkin lebih mungkin memicu emosi ini.
4. Menjijikkan
Jijik adalah salah satu dari enam emosi dasar asli yang dijelaskan oleh Eckman. Rasa jijik dapat ditampilkan dalam beberapa cara termasuk:
- Bahasa tubuh: berpaling dari objek jijik
- Reaksi fisik: seperti muntah atau muntah
- Ekspresi wajah: seperti mengernyitkan hidung dan melengkungkan bibir atas
Rasa jijik ini bisa berasal dari beberapa hal, termasuk rasa, penglihatan, atau bau yang tidak enak. Para peneliti percaya bahwa emosi ini berkembang sebagai reaksi terhadap makanan yang mungkin berbahaya atau fatal. Ketika orang mencium atau mencicipi makanan yang sudah tidak enak, misalnya, rasa jijik adalah reaksi yang khas.
5. Amarah
Kemarahan bisa menjadi emosi yang sangat kuat yang ditandai dengan perasaan permusuhan, agitasi, frustrasi, dan antagonisme terhadap orang lain. Seperti rasa takut, kemarahan dapat berperan dalam respons tubuh melawan atau lari.
Ketika ancaman menimbulkan perasaan marah, Anda mungkin cenderung untuk menangkis bahaya dan melindungi diri sendiri. Kemarahan sering ditampilkan melalui:
- Ekspresi wajah: seperti cemberut atau melotot
- Bahasa tubuh: seperti mengambil sikap tegas atau berpaling
- Nada suara: seperti berbicara kasar atau berteriak
- Respon fisiologis: seperti berkeringat atau memerah
- Perilaku agresif: seperti memukul, menendang, atau melempar benda
Sementara kemarahan sering dianggap sebagai emosi negatif, terkadang itu bisa menjadi hal yang baik. Itu bisa konstruktif dalam membantu memperjelas kebutuhan Anda dalam suatu hubungan, dan juga dapat memotivasi Anda untuk mengambil tindakan dan menemukan solusi untuk hal-hal yang mengganggu Anda.
6. Kejutan
Kejutan adalah salah satu dari enam tipe dasar emosi manusia yang awalnya dijelaskan oleh Eckman. Kejutan biasanya cukup singkat dan ditandai dengan respons kejutan fisiologis setelah sesuatu yang tidak terduga.
Jenis emosi ini bisa positif, negatif, atau netral. Kejutan yang tidak menyenangkan, misalnya, mungkin melibatkan seseorang yang melompat dari balik pohon dan menakut-nakuti Anda saat Anda berjalan ke mobil Anda di malam hari.
Contoh kejutan yang menyenangkan adalah tiba di rumah dan menemukan bahwa teman-teman terdekat Anda telah berkumpul untuk merayakan ulang tahun Anda.
Kejutan sering ditandai dengan:
- Ekspresi wajah: seperti mengangkat alis, melebarkan mata, dan membuka mulut
- Respons fisik: seperti melompat ke belakang
- Reaksi verbal: seperti berteriak, menjerit, atau terengah-engah
Kejutan adalah jenis emosi lain yang dapat memicu respons melawan atau lari. Ketika terkejut, orang mungkin mengalami ledakan adrenalin yang membantu mempersiapkan tubuh untuk melawan atau melarikan diri.